Neraca Perdagangan Jatim Alami Defisit

Foto Ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Neraca perdagangan Jatim selama bulan Juli 2021 mengalami defisit sebesar USD 438,91 juta. Defisit ini disebabkan karena adanya selisih nilai perdagangan yang negatif baik pada sektor migas maupun pada sektor nonmigas.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jatim, Dadang Hardiwan melalui Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, Umar Sjaifudin mengatakan, selisih nilai perdagangan pada sektor migas adalah defisit sebesar USD 389,12 juta. “Sedangkan selisih nilai perdagangan pada sektor nonmigas mengalami defisit sebesar USD 49,79 juta,” ujarnya dalam rilis melalui aplikasi media online, Rabu (18/8).
Dikatakannya, secara kumulatif, selama Januari – Juli 2021, neraca perdagangan Jatim juga masih mengalami defisit sebesar USD 2,25 miliar. Disampaikannya, hal ini disumbangkan oleh selisih perdagangan ekspor-impor di sektor migas maupunsektor nonmigas yang sama-sama mengalami defisit.
Adapun defisit neraca perdagangan sektor migas adalah sebesar USD 2,09 miliar. Sedangkan defisit neraca perdagangan sektor nonmigas adalah sebesar USD 0,16 miliar.
Menurutnya, kondisi ini membuat kinerja kedua sektor tersebut perlu lebih ditingkatkan agar neraca perdagangan Jatim berubah menjadi surplus di periode berikutnya. “Disamping itu perlu diupayakan untuk menekan atau mengurangi defisit dari sektor migas, ” katanya.
Sebelumnya, umar juga memaparkan nilai ekspor Jatim Juli 2021 mencapai USD 1,69 miliar atau mengalami penurunan sebesar 17,75 persen dibandingkan Juni 2021.
Nilai tersebut dibandingkan Juli 2020 justru meningkat sebesar 7,33 persen. Ekspor nonmigas Juli 2021 mencapai USD 1,63 miliar atau menurun sebesar 13,55 persen dibandingkan Juni 2021. Nilai tersebut dibandingkan Juli 2020 naik sebesar 11,26 persen.
Ekspor migas Juli 2021 mencapai USD 63,32 juta atau turun sebesar 63,44 persen dibandingkan Juni 2021. Nilai tersebut turun sebesar 43,81 persen jika dibandingkan Juli 2020. Sedangkan nilai Impor Jatim pada bulan Juli 2021 mencapai USD2,13 miliar atau turun sebesar 6,25 persen dibandingkan Juni 2021. Angka ini meningkat sebesar 54,83 persen dibandingkan Juli 2020.
Impor nonmigas Juli 2021 mencapai USD 1,68 miliar atau turun 11,38 persen dibandingkan Juni 2021. Nilai impor nonmigas tersebut mengalami peningkatan sebesar 38,88 persen dibanding Juli 2020.
Impor migas Juli 2021 sebesar USD 452,44 juta atau naik sebesar 19,39 persen dibanding Juni 2021. Dibandingkan Juli 2020, nilai tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 169,69 persen. [rac]

Tags: