New Normal dan Kesejahteraan Petani

Saat ini kondisi keberlangsungan menuju kehidupan norma baru (new normal), yang dicanangkan pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19, masih menjadi perhatian khalayak publik. Termasuk tanpa kecuali para petani tanah air. Semua itu terjadi, sebab bagaimanapun juga dampak pandemi masih dirasakan masyarakat termasuk para petani.

Faktor yang mempengaruhi petani selama pandemi, bisa terasakan dari harga produk pertanian yang mengalami tekanan diakibatkan panen raya musim tanam pertama. Semua itu terjadi sebagai akibat dari PSBB yang telah menurunkan daya beli masyarakat. Semua itu seiring dengan melemahnya sektor ekonomi yang terkait dengan sektor pertanian seperti Horeka dan perkantoran. Kondisi tersebut menyebabkan deflasi kelompok bahan makanan dimana jumlah bahan pangan di lapangan banyak namun permintaan berkurang berakibat langsung dengan pendapatan petani.

Merujuk dari republika.co.id (7/6), di tengah digelorakannya new normal kali ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) memberikan bantuan benih, alat mesin pertanian, asuransi pertanian dan pendampingan agar percepatan tanam sukses dan memberikan hasil yang tinggi. Melalui target luas tanam 2020 sebesar 11,66 juta ha yang berpotensi menghasilkan 33,6 juta ton beras. Sementara stok beras akhir Juni 2020 diperkirakan masih mencapai 6,84 juta ton. Lebih lanjut, potensi panen padi Mei 2020 mencapai 1,25 juta ha dengan hasil beras sebesar 3,43 juta ton. Sedangkan potensi panen padi Juni 2020 mencapai 0,74 juta ha, yang dapat menghasilkan beras sebesar 1,94 juta ton.

Melalui target data dan upaya pemerintah dalam bidang pertanian tersebut kiranya patut kita apresiasi bersama. Besar harapan melalui kebijakan new normal yang ditandai dengan dimulainya dengan berbagai aktifitas hotel, restoran, katering (Horeka) dan perkantoran denyut kehidupan petani melalui berbagai aktifitasnya bisa mengangkat tingkat kesejahteraan para petani Indonesia.

Gumoyo Mumpuni Ningsih
Pengajar Universitas Muhammadiyah Malang

Rate this article!
Tags: