PAN dan Golkar Sidoarjo Waspadai ‘Jebakan Batman’

Tabel Fraksi Dewan SidoarjoSidoarjo, Bhirawa
Fraksi Golkar Bintang Pembangunan (GBP) dan FPAN Sidoarjo akhirnya menyetorkan nama anggotanya untuk mengisi komisi-komisi, Selasa (4/11) kemarin, namun kedua fraksi ini akan menarik nama-nama bila fraksi lain menabur ‘jebakan batman’.
Pimpinan DPRD dan tujuh ketua fraksi, Senin kemarin menggelar pertemuan untuk membahas molornya pembentukan AKD (Alat Kelengkapan Dewan). Pimpinan dan fraksi sepakat untuk mengelar paripurna, Rabu besok, untuk membentuk AKD meliputi susunan pimpinan komisi, badan kehormatan, badan legislatif.
Wakil Ketua DPRD, Taufik Hidayat mengatakan, kebuntuan politik selama dua bulan ini akhirnya bisa dicairkan dengan menggelar paripurna untuk mengesahkan pimpinan AKD. Paripurna dibuka dulu, kemudian pimpinan akan menskorsing beberapa menit untuk memberi kesempatan kepada komisi untuk menentukan pimpinan berdasarkan nama anggota sudah masuk.
Nama-nama itu dimusyawarahkan atau bisa dipilih saat pembentukan komisi. Paripurna hari itu juga langsung mengesahkan komisi. Dalam tempo seminggu atau dua minggu langsung bekerja keras untuk menyelesaikan tunggakan pekerjaan yang belum selesai akibat molornya AKD. ”Ini saja masih belum membahas KUA PPAS (Kebijakan Umum APBD Prioritas dan Plavon Anggaran Sementara) 2015. APBD 2015 juga belum dibahas.
Taufik menegaskan, dalam pertemuan pimpinan dan fraksi kemarin tak membahas soal jatah pimpinan komisi. Jatah pimpinan komisi nanti dibahas tersendiri oleh masing-masing komisi.
Ketua Fraksi GBP, Warih Andono menegaskan, pihaknya bersedia berembug dan menyetorkan nama-nama anggota komisi dengan catatan fraksi Gerindra tak boleh diberi jatah ketua komisi. Gerindra dengan tujuh kursi dinilai melakukan pengkhianatan. Gerindra sebagai motor KMP (Koalisi Merah Putih) bermain dua kaki dengan meninggalkan GBP dan PAN.
Awalnya Gerindra, GBP dan PAN sudah menyamakan persepsi untuk membangun kekuatan politik di Sidoarjo. tetapi dalam perjalanan menempuh pimpinan komisi-komisi, Gerindra pindah haluan ke pihak sebelah. ”Saya tak sakit hati, cuma kecewa dengan manuver Gerindra,” terangnya.
GBP dan PAN harus mendapat jatah ketua komisi, yang dua komisi lain silahkan diambil fraksi lain. ”GBP tak mau dijatah Ketua BK atau Ketua Banleg,” ujarnya. Tentu saja permintaan ini membuat rivalnya meradang. FKB memasang harga mati dengan dua ketua komisi. PDIP dengan delapan kursi juga meminta satu ketua komisi. Gerindra dengan 7 kursi juga mengincar ketua komisi. Skenario tadinya dikonsep dengan meninggalkan GBP dan PAN.
Tapi di luar dugaan, GBP dan PAN membalik kondisi ini. Justru angin politik berpihak ke GBP dan PAN yang punya 14 kursi. Tatib DPRD menetapkan syarat minimal dalam membentuk komisi minimal 11 kursi. Bila PAN dan GBP menarik diri, dipastikan gagal membentuk komisi karena tak akan memenuhi syarat minimal.
Sedangkan untuk merubah Tatib syarat minimal harus dengan membentuk Pansus Tatib. Bagaimana bisa membentuk Tatib, dengan kondisi formasi AKD belum terbentuk. Keadaan ini yang lebih menguntungkan dua fraksi ini. Ia justru mewaspadai jangan sampai dua fraksi ini masuk dalam ‘jebakan batman’. Sudah setor nama tetapi kemudian dihabisi dalam penentuan AKD. [hds]

Tags: