Pasar Oro-oro Dowo Kota Malang Dikukuhkan sebagai Pasar Tangguh Semeru

Pasar Oro-oro Dowo, diresmikan menjadi kampung tangguh

Kota Malang, Bhirawa
Pasar Oro Oro Dowo, Sinin siang (29/6) dikikuhkan menjadi Pasar Tangguh Semeru. Pasar di Jl. Guntur No.20 itu, didatangi sekitar rombongan TNI Polri dan Jajaran Pemkot Malang untuk meresmikan Pasar Tangguh tersebut.

Sebagai pasar tangguh, standart kesehatan benar-benar diterapkan. Sebelum masuk tempat acara dilakukan sesuai dengan Protokol kesehatan yaitu, antara lain Mengukur Suhu dengan Thermo Gun, dan Cuci tangan terlebih dahulu, serta menggunakan Masker.

Peremian Pasar Tangguh Semeru ini, ditandai dengan pemotongan Pita secara simbolis, oleh Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata, dan Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Tommy Anderson, dilanjutkan pengecekan sekitar Pasar sambil membagikan Masker kepada Pedagang dan Pembeli.

Dalam sambutannya, Kapolresta Malang Kota Leonardus Simarmata, mengatakan bahwa kedatangannya kepasar Oro Oro Dowo ini dalam rangka meresmikan Pasar Tangguh.

“Pertamakali saya datang, saya lihat penjual dan pembeli sudah sesuai Protokol Kesehatan dan tetap di pertahankan, Kita tetap selalu waspada karena Pandemi ini belum berakhir oleh vaksin kita adalah Disiplin pakai Masker, Cuci tangan dan hand sanitizer,” ujar Kapolres Malang Kota.

Kondisi seperti ini, menurutnya harus terus dipertahankan. Agar selama New Normal nanti bisa berjalan sesuai dengan harapan. Standart kesehatan tetap diutamakan.

Senada, Dandim 0833/Kota Malang Letkol Tommy Anderson, mengutarakan pihaknya sangat mengapresiasi Pasar Tangguh Semeru yang tepatnya di Pasar Oro-oro Dowo Kec. Klojen Ini adalah salah satu Pasar sebagai percontohan untuk yang lainnya.

“Pasar adalah tempat yang cukup rawan karena banyaknya titik kerumunan/perkumpulan oleh itu kita tetap waspada dan betul-betul laksanakan Protokol Kesehatan,” pungkas Tommy Anderson.

Hadir dalam kegiatan itu, selain Kapolresta Malang Kota dan Dandim 0833 Kota Malang, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi (Kopindag) Kota Malang Wahyu Setianto.

Keberadaan Pasar Tangguh ini, melengkapi keberadaan Kota Malang, yang sudah memiliki, Mall Tangguh, dan 170 Kampung Tangguh yang berdiri di RW-RW di Kelurahan Kota Malang, yang telah diresmikan oleh Wali Kota Malang Sutiaji, dalam beberapa waktu yang lalu.

Patut diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya untuk menekan angka kasus positif Covid-19 dengan meminimalisir isolasi mandiri bagi pasien telah siap dijalankan.

Pemkot Malang menyediakan safe house atau rumah isolasi khusus pasien Covid-19 di kawasan Jl Kawi. Rencananya, rumah yang berkapasitas menampung 54 bed ini akan beroperasional paling lambat Selasa, (30/6) hari ini.

“Safe house kita Insya Allah hari ini, paling lambat besok sudah bisa diisi,”kata Wali Kota Malang Sutiaji.

Penyedian rumah karantina tersebut dilakukan karena jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Malang semakin meningkat hingga mencapai angka 197 orang.

Dari total tersebut, pasien yang mendominasi dari klaster keluarga. Proses persebaran terjangkitnya berawal dari pelaksanaan isolasi mandiri di rumah yang kurang memadai atau tidak memenuhi syarat sebagai kategori rumah sehat.

Pemkot Malang dalam hal ini juga menyiapkan setidaknya 34 petugas yang akan standby di rumah karantina tersebut. Di antaranya, 26 tenaga kesehatan (Nakes), 1 ahli gizi, 5 bagian tata boga, 1 sanitarian, dan 1 rekam medis.

“Kami minta Nakes dari Kostrad dan tadi sudah di acc, hari ini sudah siap. Mereka semua akan membantu dalam perawatan isolasi ini,” imbuhnya.

Rumah karantina ini diperuntukkan bagi pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan. Nantinya ketika dilakukan isolasi di satu tempat, maka pengawasan imunitas tubuh selama isolasi akan terpantau dengan maksimal.

Sehingga bukan hanya sebatas mengisolasi diri saja, melainkan juga bagaimana terkait makanan yang harus sesuai gizi seimbang hingga treatment penyembuhan dari pasien agar lebih cepat. [mut]

Tags: