Pasca Didatangi KPK, BPN Jombang Pilih Bungkam

antor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jombang, Rabu (31/01). [Arif Yulianto/ Bhirawa Jombang]

Jombang, Bhirawa
Setelah kantornya di datangi sejumlah petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa sore (30/01), Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jombang memilih enggan memberikan informasi kepada wartawan yang akan ‘Update’ berita terkait kedatangan lembaga antirasuah yang di duga melakukan penelusuran aset milik Bupati Nganjuk non aktif, Taufiqurrahman.
Hal itu di ketahui saat wartawan koran ini menginginkan bertemu dengan Kepala BPN Jombang, Ribut Hari Cahyono dengan tujuan mengkonfirmasi hal tersebut. Di hubungi via sambungan Telepon Seluler (Ponsel) nya, Rabu siang (31/01), Ribut memilih bungkam.
“Kemarin itu nanya-nanya aja. Hanya penelusuran saja pak,” jawabnya.
Sepertinya, Ribut enggan berkomentar saat Bhirawa ingin mengkonfirmasi lebih lanjut terkait penelusuran KPK itu. Ia hanya mengatakan kekhawatirannya bakal ada pihak yang menegurnya jika berkomentar lebih detail.
“Wah, nanti (bisa) di tegur kita. Ndak boleh, Itu (sifatnya) rahasia pak,”singkatnya.
Seperti di beritakan sebelumnya, sejumlah petugas dari KPK telah mendatangi Kantor BPN Jombang yang di duga melakukan penelusuran aset milik Bupati Nganjuk non aktif, Taufiqurrahman. Namun pihak BPN Jombang mengaku tidak mengetahui kaitan penelurusuran aset milik mantan orang nomor satu di Nganjuk tersebut.
Sementara itu, informasi yang berhasil di himpun koran ini di lapangan, nama Naomi yang sempat sebelumnya, di duga kuat adalah nama salah satu anak dari Taufiqurrahman. Sumber dari Desa Balong Besuk, Kecamatan Diwek, Jombang yang merupakan desa tempat rumah Ita Tribawati, istri Taufiqurrahman berada mengatakan, nama Naomi di katakannya adalah nama yang pernah di ketahuinya, merupakan nama anak Taufiqurrahman.
“Kata temannya, sepertinya Naomi itu nama anak Pak Taufiq,” kata sumber yang tak ingin di sebut identitasnya itu.
Di tanya lebih lanjut kebenaran sejumlah aset milik Taufiqurrahman yang di mungkinkan berada di desa itu, sumber tersebut membeberkan sejumlah aset berupa sawah, namun di katakannya aset itu atas nama orang tua Taufuqurrahman.
“Ada sawah, tapi sepertinya berada di Desa Pandan, masih atas nama orang tuanya,”tambah sumber tersebut.
Di tambahkannya, ada lagi aset berupa sawah seluas sekitar 400 bata. Namun, menjelaskan, aset itu ada sejak Taufiqurrahman belum menjabat sebagai Bupati Nganjuk. Sementara itu menurutnya, orang tua Taufiqurrahman merupakan warga Desa Diwek, Kecamatan Diwek, Jombang. Sedangkan rumah besar milik istri Taufiqurrahman bernomor 99 yang berada di Dusun Mojosongo, Desa Balong Besuk, Diwek, Jombang jarang di tempati sebagai tempat tinggal.
“Kalau yang rumah besar itu sering kosong kayaknya. Sepertinya, anak-anaknya tinggal di tempat kakeknya (orang tua Taufiqurrahman),” pungkasnya.(rif)

Tags: