Pastikan Warga Pinggiran Terjangkau Vaksinasi, Gubernur Ajak Masyarakat Jatim Jaga Level Satu

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau layanan vaksin Covid-19 bertajuk Vaksinasi Bhinneka di Golden City Mall, Minggu (19/9).

Pemprov, Bhirawa
Ribuan warga pinggi Kota Surabaya memdapatkan layanan vaksinasi Covid-19 jenis Sinovac. Sejumlah warga di sekitar perbatasan Kota Pahlawan tersebut memanfaatkan layanan bertajuk Vaksinasi Bhinneka di Golden City Mall, Minggu (19/9).
Antusiasme peserta nampak di lokasi. Bahkan ada warga dari perbatasan Gresik-Surabaya mengikuti vaksin dosis pertama. Rizky Yulianto misalnya, ia merupakan warga Menganti Gresik yang ikut vaksin dosis pertama bersama sang istri.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyempatkan diri untuk berkunjung dan menyapa warga. Pihaknya menyampaikan terima kasih atas sinergitas melakukan percepatan vaksinasi. “Surabaya ini capaiannya sudah 102 persen untuk dosis pertama, luar biasa. Capaian yang sudah melebihi 100 persen dosis pertama di Surabaya karena kita semua menjunjung tinggi kegotongroyongan. Kita membantu satu dengan yang lain tanpa membeda-bedakan,” ungkap Gubernur Khofifah.
Pihaknya juga terus melakukan proses penguatan revitalisasi mengembalikan memori bahwa vaksinasi adalah bagian dari layanan kemanusiaan untuk siapa saja. Oleh karena itu, vaksin yang menjadi buffer di Pemprov ini bertujuan untuk menyisir bagi mereka yang belum terlayani. Mereka tidak harus ber-KTP kabupaten/kota di Jawa Timur. Namun juga bagi warga luar pulau seperti Papua, NTT maupun ekspatriat yang memiliki Kartu Ijin Tinggal Terbatas (KITAS).
“Artinya bahwa ini pelayanan kemanusiaan. Jadi kami menyampaikan terima kasih kebersamaan yang indah ini. Mohon untuk lansia bersama-sama kita melakukan out reach penjangkauan supaya layanan ini lebih banyak lagi yang bisa mendapatkan manfaat dari vaksinasi yang kita lakukan,” terang Gubernur Jatim Khofifah menambahkan.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga sempat menerima aduan dari Tim Primary Care (P Care) Vaksinasi tentang proses input data. “Nah, rupanya ada beberapa hal yang masih menjadi kendala. Tadi Koordinator dari Tim P Care menyampaikan ada data kependudukan yang belum semua bisa terinput dalam sistem P Care,” ungkapnya.
Terkait hal tersebut, Gubernur Khofifah meminta agar ke depan tersedia card atau kartu bagi warga yang melakukan vaksin untuk proses verifikasi ulang. “Makanya menjadi penting meskipun digitalisasi sistem sudah dilakukan. Ke depan saya minta tolong supaya diberikan card atau kartu agar bisa melakukan verifikasi kembali,” kata Khofifah.
Gubernur juga mengakui, kendala serupa juga terjadi di beberapa daerah. Banyak data belum bisa terakses di Aplikasi Peduli Lindungi. “Ini juga saya temukan di berbagai daerah, yang terbesar kemarin saya temukan di Kabupaten Malang,” tandasnya.
Ia juga melihat kecenderungan anak muda mengikuti vaksin untuk akses masuk mall. Namun, jelas Khofifah, hal tersebut tak lantas menjadi soal. “Jadi gravitasi-gravitasi tertentu yang menjadikan semangat untuk mengikuti vaksinasi, kita bisa memahami. Tapi bagi pemerintah, masyarakat makin banyak tervaksin Insya Allah makin terlindungi,” pungkas Khofifah.
Sementara itu saat meninjau vaksinasi Covidd-19 masal ISNU Jatim di UIN Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung, Sabtu (18/9) sore, Gubernur Khofifah mengajak seluruh masyarakat di Jatim sama menjaga dan mempertahankan level satu PPKM.
“Mohon dijaga displin prokes dengan baik. Mohon semua berseiring untuk percepatan vaksinasi,”. “Pendekatan pentahelix, ada pemerintah, swasta, perguruan tinggi, media dan masyarakat. Lima komponen ini saya mohon tetap membangun kekompakan, sinergi dan kegotongroyongan,” pesannya.
Bupati Tulunaggung, Maryoto Birowo berharap, kegiatan vaksinasi pada masyarakat terus meningkat dan dipercepat dengan seiring menurunnya secara signifikan warga yang terkonfimasi Covid-19. “Kami pun berterima kasih pada UIN SATU yang telah meminjamkan gedung rusunawa dan gedung ma’had sebagai RSDC,” paparnya.
Sedang, Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof Maftukhin, mengungkapkan mahasiswa UIN SATU Tulungagung yang tervaksin baru mencapai 600 mahasiswa. “Masih kurang 20 ribu mahasiswa yang belum divaksin. Soal waktunya kapan, monggo kami serahkan ke Gubernur Jatim,” katanya. [tam.wed]

Tags: