PCNU Kabupaten Malang, People Power Cederai Demokrasi

Ketua PCNU Kab Malang dr Umar Usman

Kab Malang, Bhirawa
Sejumlah elit politik yang mengajak masyarakat memprotes hasil perhitungan suara Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019, dengan gerakan rakyat atau people power. Hal ini dinilai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang dr Umar Usman telah mencederai demokrasi.
Menurut, dr Umar Usman, Senin (13/5), kepada wartawan, meski demokrasi memberikan ruang kebebasan berpendapat, semestinya seluruh pihak untuk  mengemukakan pendapatnya yang lebih bermanfaat. Karena rencana elit politik yang akan mengerahkan massa, yang mereka sebut people power, hal itu cenderung kurang percaya pada pesta demokrasi yang digelar pada 17 April 2019. “Padahal, tahapan yang sudah dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah berjalan sesuai dengan mekanisme dan aturan,” kata dia.
Dijelaskan, dalam Pemilu 2019 ini, sudah berjalan aman dan lancar. Meski dalam pelaksanaan Pemilu dirudung duka. Karena anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) banyak yang meninggal dunia, dan juga ada beberapa  anggota Polisi saat melakukan pengamanan Pemilu meninggal dunia. Sedangkan anggota KPPS dan Polisi meninggal dunia, disebabkan sakit.
“Elit politik yang mengajak masyarakat untuk bergerak mendatangj penyelenggara Pemilu seharusnya tidak dilakukan, karena tidak mendidik dan kurang dewasa. Dan penyelenggara Pemilu, baik itu KPU maupun Bawaslu sudah bekerja cukup baik,” ujar Umar.
Dirinya meminta kepada seluruh pihak, sebaiknya mendukung sikap sportif, dan jika memang ada kecurangan dalam persoalan Pemilu bisa diajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dan masyarakat jangan dipecah-pecah, sehingga hal tersebut dikhawatirkan akan terjadi kekacauan, yang kembali lagi yang akan dirugikan adalah masyarakat.
“Karena Pemilu 2019 sudah berakhir, maka kita sebaiknya bersatu kembali, dan mari kita bersama-sama untuk membangun negara. Dan jangan kemudian masyarakat terpecah, hanya kepentingan politik sesaat,” tegas Umar. [cyn]