Pedagang Pasar Induk Bondowoso Mengadu atas Tindakan Petugas Pasar

Wakil Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, A. Mansur, MH saat menerima keluhan para pedagang pasar sore di Pasar Induk Bondowoso. [Ihsan Kholil/Bhirawa]

DPRD Bondowoso, Bhirawa
Puluhan pedagang Pasar Induk Bondowoso mendatangi Kantor DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Bondowoso untuk mengadu ke Komisi II DPRD Bondowoso terkait tindakan petugas pasar yang telah mengambil lapak dagangan mereka.

Lapak para pedagang yang berjualan pada saat pasar sore tersebut ditertibkan karena berjualan di luar gedung. Yang akhirnya para pedagang itu tak berjualan selama beberapa hari.

Semenjak itu, para pedagang hilang mata pencahariannya, lantaran meja yang setiap hari ia gunakan mencari rezeki hilang entah kemana. Akan hal tersebut, para pedagang mengadu pada DPRD Bondowoso, dan ditemui langsung oleh Wakil Ketua Komisi II, A. Mansur, MH. Yang akhirnya dari beberapa perwakilan pedagang dipersilahkan masuk ke Gedung DPRD setempat untuk menyampaikan keluhannya.

Adapun keluhan yang disampaikan diantaranya, para pedagang menolak untuk pindah karena pembeli sepi saat berjualan di lantai atas. Dan mereka mengadu serta meminta keadilan atas meja dan lapak dagangannya dan beberapa lainnya.

Salah satu penjual daging ayam, Siti Aisyah (40) mengatakan, jika semenjak beberapa hari terakhir tidak bisa berjualan. Lantaran meja yang setiap hari dia gunakan mencari rezeki raib.

“Meja kami diambil oleh petugas. Kami tidak tau dimana. Tolong itu meja di kembalikan,” Kata Aisyah usai menemui A. Mansur, Selasa (12/1).

Aisyah mengaku, jika sebelumnya memang mendapat perintah dari pihak pasar agar tidak lagi berjualan di sepanjang ruas jalan pasar Induk Bondowoso.

Namun, permintaan itu tidak dilakukan oleh mayoritas pedagang lantaran tempat yang disediakan di lantai 2 justru malah membuat pedagang merugi karena enggan didatangi pembeli.

“Di atas hanya lalat. Apa kami mau jual sama lalat yang beterbangan. Bukan kami mau menentang rencana yang dicanangkan pemerintah. Kami dulu sudah berjualan di sana (lantai dua) selama 4 bulan. Tapi malah rugi,” ungkap Warga Kelurahan Blindungan itu.

Aisyah mengatakan, bahwa pedagang sayur, daging ayam dan sebagainya menginginkan agar pasar sore tetap berjalan sebagaimana biasanya. Yakni melapak di bawah seperti sediakala.

“Kami menginginkan untuk pasar sore tetap ada seperti dulu, seperti biasanya. Bahkan sebelum ada kami sudah ada pasar sore. Kami dipindah ke atas karena penertiban dan takut berkerumun. Padahal di atas berdekatan tempatnya,” katanya.

Dijelaskannya, pasar sore dari Pukul 01.00 WIB sampai Pukul 22.00 WIB. Menurutnya, pendapatan saat berjualan di bawah saja minim apalagi dipindah ke atas yang memang sepi pembeli naik keatas lantai dua Pasar Induk.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, A Mansur MH mengatakan bahwa alasan agar pasar sore tetap seperti sebelumnya karena di atas sepi pembeli.

“Alasan yang disampaikan bahwa intinya mereka ingin adanya pasar sore,” katanya pada awak media. Mansur mengaku bahwa pihaknya akan secepatnya berkoordinasi dengan Diskoperindag Bondowoso terkait keluhan para pedagang pasar induk.

“Kami secepatnya akan berkoordinasi dengan Diskoperindag. Terkait keluhan pedagang hari ini. Segera kita carikan solusi. Apa yang menjadi keinginan mereka semua, baik pemerintah dan pedagang dan pembeli segera bisa tercapai,” jelas Politisi PKB itu.

Menurutnya, perlu duduk bersama antara pemerintah dan pedagang. Sehingga diketahui titik temu antara keinginan pemerintah dan pedagang.

“Kita punya aturan. Jadi pedagang harus juga taat aturan. Pemerintah juga begitu. Tidak boleh pokoknya,” imbaunya. Diskonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, Sigit Purnomo, enggan memberikan keterangan secara jelas terkait persoalan tersebut. Ia justru mengarahkan untuk meminta keterangan kepada Kepala UPT Pasar Didik Maryoto.

Sementara itu, Sementara UTD (Unit Pelaksana Teknis) Pasar Induk Bondowoso, Didik Maryoto menyebut jika kursi hanya diamankan. Namun, ia menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

“Ada. Itu sekarang ada di parkiran sebelah timur. Biar enak di pasar induk lihat situasi saja. Besok kita ketemuan,” tutupnya. Didik Maryoto mengatakan, pihaknya merelokasi pedagang sudah disediakan tempat. Pihaknya juga meminta bertemu di pasar induk Bondowoso agar sama-sama tahu kondisinya.

“Sudah ada tempatnya. Ketemu besok, biar tidak salah tanggap lagi,” tandasnya. [san]

Tags: