Pemkab Gresik Bangun TGM dan Bongkar Bando di Perkotaan

Bupati Sambari saat memimpin rapat rencana pembangunan Tugu Gajah Mungkur di Perlimaan Petro. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Untuk mempercantik kota, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto dalam waktu dekat akan membangun landmark atau tugu di Perlimaan Petrokimia Gresik. Tidak hanya itu, untuk mempercatik pemandangan di Kota Gresik, Bupati memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Gresik, Nanang Setiawan segera membongkar bando di sejumlah titik di dalam kota.
Kebijakan ini disampaikan Bupati Sambari saat rapat persiapan pembangunan Tugu Gajah Mungkur (TGM) yang berlangsung di Ruang Graita Eka Praja, Senin (15/10). ”Kepada pihak Dinas Perhubungan agar segera membongkar bangunan bando serta mengganti Trafigh Light (TL) dengan yang lebih sederhana dan indah dipandang. Kalau semua bando yang ada di semua persimpangan dibongkar, serta seluruh kabel dan papan iklan dibongkar, maka Kota Gresik akan tampak lebih indah,” pinta bupati kepada peserta rapat yang terdiri dari para Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah).
Rapat juga hadir perwakilan dari PT Petrokimia Gresik, konsultan pembangunan tugu, dari PT PLN Gresik, dari PT Telkom serta beberapa perwakilan institusi terkait. Ada dua titik pembangunan landmark yang pembangunannya dibiayai PT Petrokimia Gresik. Landmark yang mengusung tema salah satu bangunan ikon Gresik bernama Gajah Mungkur ini dibangun pada sisi kiri pojok belokan dari Jl A Yani menuju Jl Usman Sadar. Sedangkan bangunan lain akan ditempatkan di pojok jalan antara Jl Dokter Sutomo dan Jl Proklamasi Gresik.
”Pada kesempatan ini saya berterima kasih kepada PT Petrokimia Gresik yang telah banyak menyumbang untuk kemajuan Kota Gresik. Saya juga berterimakasih kepada PT Wilmar yang telah membangun Tugu Keris Kanjeng Sepuh (Sidomoro) dan PT Smelting dalam mewujudkan pembangunan Tugu Lontar (Kebomas),” tandas Bupati Sambari.
Nantinya bupati juga akan meminta sumbangan kepada perusahaan yang lain agar ikut peduli terhadap kemajuan dan keindahan Kota Gresik. Selanjutnya, bupati juga berharap agar tim yang ikut rapat ini untuk selalu berkoordinasi dalam menentukan bentuk bangunannya. Tentunya sesuai bentuk ikon Gajah Mungkur yang sebenarnya.
‘Saya tidak akan ikut campur pada urusan tehnik. Yang penting bentuknya indah dan mendukung keindahan kota,” tandas Sambari.
Penjabat Sekda Gresik, M Nadhif, yang memimpin rapat persiapan pembangunan Landmark Gajah Mungkur ini mengatakan, tujuan diadakan rapat ini untuk percepatan persiapan pembangunan yang rencananya bakal dimulai pada tahun 2019. Direncanakan satu tahun harus selesai setelah melalui berbagai proses administrasi. Yang bisa segera dilaksanakan saat ini yaitu penataan utilitas, yaitu pemindahan kabel Telkom, pemindahan kabel PLN yang ada dipermukaan. ”Hal penting lain yang harus dilakukan yaitu utilitas bawah tanah. Misalnya, pemindahan pipa PDAM, pipa gas dan lain-lain. [eri]

Tags: