Pemkab Madiun Pecahkan Tiga Rekor MURI di Peringatan Hari Pendidikan Nasional

Pj Bupati Madiun, Ir. H. Tontro Pahlawanto, bersama Pj Sekda Kabupaten Madiun, Sodik Hery Purnomo, dan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah, menerima Piagam Rekor MURI. Piagam tersebut diserahkan oleh representatif MURI, Sri Widayati, di Pendopo Ronggo Djumeno Caruban Kamis (2/5) dilanjut foto bersama.(sudarno/bhirawa)

Kabupaten Madiun, Bhirawa
Pada rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan mengukir prestasi gemilang dengan memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Tidak tanggung-tanggung, Kabupaten Madiun berhasil pecahkan 3 Rekor MURI sekaligus.

Rekor pertama yang berhasil dipecahkan adalah Lomba Matematika Numerasi oleh Pelajar terbanyak, dengan jumlah peserta mencapai 1000 siswa SMP. Kemudian, rekor kedua tercipta melalui kegiatan melukis celemek dengan pasangan ibu dan anak PAUD terbanyak, yang diikuti oleh 500 pasang atau 1000 peserta.

Sedangkan rekor ketiga, Kabupaten Madiun mencatatkan prestasi dengan pagelaran tari Solah kampung pesilat oleh pelajar terbanyak, di mana 500 pelajar SMP turut serta. “Dari ketiga rekor tersebut, satu di antaranya bahkan meraih pengakuan sebagai rekor dunia, yakni pagelaran tari solah kampung pesilat Indonesia oleh pelajar terbanyak,”ungkap Pj. Bupati Madiun.

Pj. Bupati Madiun, Ir. H. Tontro Pahlawanto, bersama dengan Pj Sekda Kabupaten Madiun, Sodik Hery Purnomo, dan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah, menerima secara langsung Piagam Rekor MURI. Piagam tersebut diserahkan oleh representatif MURI, Sri Widayati, di Pendopo Ronggo Djumeno Caruban, Kamis (2/5).

Dalam sambutannya, Tontro Pahlawanto menyampaikan pentingnya kedekatan antara orang tua dan anak, sebagaimana yang diwujudkan melalui lomba melukis celemek ibu dan anak. “Ini bagian dari arahan dari pemerintah daerah bagaimana mengasuh anak di zaman sekarang. Jadi mengasuh anak di zaman sekarang itu tidak hanya dengan sebuah arahan, nasihat, tapi harus ada keteladanan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Tontro menyampaikan apresiasi yang tinggi atas diselenggarakannya kegiatan tersebut yang berujung pada penghargaan rekor MURI Indonesia. “Sukses dan Selamat untuk anak-anak kita semuanya semoga cita-citamu kelak tercapai, sayangilah serta hormatilah orang tua dan gurumu,” pungkasnya.

Acara ini turut dihadiri oleh para asisten, staf ahli, Kepala OPD terkait, para camat, guru pengawas, dan masyarakat, yang terpukau menyaksikan penampilan 500 pelajar SMP membawakan tari Solah kampung pesilat di halaman pendopo.

Ditemui seusai kegiatan, Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Pendidikan Nasional yang memadukan pendidikan dan kebudayaan. “Tanggung jawab kedepan kita adalah untuk mengembangkan potensi anak didik supaya anak tidak hanya pintar tetapi juga mempunyai nilai keagamaan serta dapat bertanggung jawab pada negara,” ujarnya.

Sementara itu, Sri Widayati, representatif MURI, menegaskan bahwa kegiatan tersebut tercatat sebagai rekor dunia dan nasional. “Kegiatan ini tercatat di MURI sebagai rekor yang ke-11607 sampai 11609 kami anugrahkan penghargaannya kepada Pemerintah Kabupaten Madiun,” tandasnya.

Perlu diketahui, Tari Solah Kampung Pesilat merupakan tarian dengan unsur pencak silat yang menggambarkan semangat putra dan putri Kabupaten Madiun dalam membangun daerahnya melalui perpaduan gerak tari sebagai salah satu bentuk semangat menatap masa depan.[dar.ca]

Tags: