SMAN 1 Kepanjen, Kec Kepanjen, Kab Malang yang akan menyelenggerakan SMA Terbuka. (cahyono/bhirawa)
Kab Malang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memberikan solusi bagi anak usia sekolah, bagi mereka yang tidak melanjutkan sekolah ke jenjang diatasnya. Seperti anak usia sekolah yang lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP), tapi mereka tidak melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA), karena faktor ekonomi orang tua.
Solusi tersebut, jelas Wakil Bupati (Wabup) Malang HM Sanusi, Selasa (2/8), kepada Bhirawa, yakni mereka masih punya kesempatan untuk melanjutkan ke SMA melalui SMA terbuka. SMA Terbuka akan diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Kepanjen, dengan menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh.
“Membuka SMA Terbuka karena muncul persoalan jika program pendidikan 12 tahun belum merata dinikmati anak usia sekolah. Untuk itu, agar program pendidikan 12 tahun bisa tercapai di Kabupaten Malang, maka Pemkab Malang akan membuka SMA Terbuka,” paparnya.
Diharapkan, lanjut Sanusi, dengan SMA Terbuka, akan mampu menghasilkan solusi masalah pendidikan setingkat SMA. Sehingga hal ini bisa dijadikan rekomendasi Pemerintah Pusat. Dan hal yang terpenting adalah mengupayakan agar pendidikan SMA Terbuka mempunyai lembaga yang jelas dan tidak nebeng ke sekolah lain.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Kepanjen Maskuri mengatakan, SMA Terbuka nantinya akan memiliki output, dan bisa diterima baik di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) seperti lulusan SMA lainnya. Serta diharapkan SMA Terbuka bisa menjadi pendidikan alternatif yang bisa dimanfaatkan semua anak usia sekolah.
“Termasuk bagi para santri yang mempunyai kegiatan padat di pondok pesantren (ponpes)-nya,” ujarnya.
Yang pasti, masih dia katakan, SMAN 1 Kepanjen siap menyelenggarakan SMA Terbuka dengan pembelajaran jarak jauh. Karena dengan SMA Terbuka, hal ini secara otomatis akan memberikan kemudahan pendidikan bagi anak usia sekolah yang selama ini putus sekolah atau hanya mengenyam pendidikan SMP saja. Karena disebabkan orang tuanya tidak mampu membiayai sekolah. [cyn]
