Pemkab Pamekasan dan Bulog Drive XII Madura Adakan Operasi Pasar

Sejumlah warga antri beli beras Medium operasi pasar di halaman Kelurahan Kowel, Kecamatan Pamekasan, Selasa (10/10/2023).

Pamekasan, Bhirawa.
Akibat terus merangka naik harga sejumlah komuditas yang berpengaruh pada inflasi, Presiden RI mengeluarkan instruksi melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengadakan pasar murah beras di setiap daerah.

Pemerintah Kabupaten Pamekasan bersama Bulog Sub Drive XII Madura di Pamekasan, mengadakan operasi pasar untuk komoditas beras kepada masyarakat berlangsung di sekitar TPS Pasar Kolpajung, bertempat di halaman Kelurahan Kowel, Kecamatan Pamekasan, Selasa (10/10/2023).

Penjualan beras berjenis Medium mendapat sambutan antusias masyarakat dari beberapa wilayah. Pihak Bulog Madura selaku penyedia dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan, sebagai pengawan, membatasi pembelian sebanyak 50 kilo, setiap zak berisi 5 (Lima) kilogram.

Kabid Perdagangan Disperidag Kabupaten Pamekasan, Shalehah, mengatakan operasi pasar ini dalam rangka upaya pengendalian inflasi. Kita ketahui bersama diawal Desember 2022 terjadi kenaikan harga komuditas terutama Beras.

“Harga beras itu terus merangka naik, Sejak Tiga bulan terakhir ini. Pertama dipengaruh cuaca panas kondisi Elnino sehingga tidak ada panen. Kedua, dipengaruhi naik ongkos produksi, penggilingan dan jasa angkut. Ini tidak terlepas naiknya harga BBM beberapa tahun lalu,” jelasnya.

Upaya pengendalian inflasi sudah sejak Februari 2023, hasil rapat dipimpin Kemendagri Tito Karnavian, berdasarkan instruksi Presiden RI, yang memerintahkan setiap daerah untuk mengadakan operasi pasar komuditas beras.

Operasi pasar difokuskan kepada masyarakat langsun di wilayah Pamekasan, focus ditempatkan secara khusus di Pasar Pantauan Disperindag, yaitu TPS Pasar Kolpajung dan Pasar Waru. Sedang beras Medium tersedia di Kios dan Pengecer, sudah mendapat rekomendasi sesuai persyaratan.

Kabid Perdagangan, operas pasar beras jenis Medium dengan eceran tertinggi berdasar SK Badan Pangan Nasional per 1 September 2023, seharga Rp10.900,- per kilogram, sekarang ini disediakan sebanyak 8 (delapan ton).

“Semoga operasi pasar ini dapat mengendalikan inflasi dan bisa menstabilkan harga beras yang kini sudah Rp11.300,- per kilogram. Dan melalui program pengucuran beras bermerk SPHP ini, masyarakat untuk berhati-hati karena ada informasi beredar beras palsu atau beras plastik,” himbau Bu Lis, panggilan Shalehah.

Lurah Kowel, Ali Oesman, mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Pemerintah kabupaten Pamekasan dan Bulog Madura, dengan adanya operasi pasar ini akan meringankan bebas masyarakat. Karena harga beras sangat ini di took-toko sangat mahal sekali dan sulit dijangkau masyarakat miskin atau menengah ke bawah.

“Harapan kepada masyarakat agar diterima program ini dan dimanfaat sebaik-baiknya. Selain itu, hindari isu-isu bersifat hoax yang tidak mendasar karena berakibat buruk kepada kita sendiri,” himbaunya. [din.dre]

Tags: