Pemkab Tulungagung Mulai Efektifkan Ruang Isolasi di Kampung Tangguh

Bupati Maryoto Birowo saat memimpin Rakor PPKM Darurat bersama Forkopimda dan Forkopimca di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Selasa (13/7).

Tulungagung, Bhirawa
Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung mulai mengefektifkan ruang isolasi bagi pasien Covid-19 di posko kampung tangguh yang berada di desa dan kelurahan. Pengefektifan tersebut setelah kasus Covid-19 di Kota Marmer tersebut semakin melonjak.

“Saat ini kasus Covid-19 di Tulungagung terus melonjak, meledak dan bisa dikata eksponensial. Kami mengefektifkan kembali posko kampung tangguh sebagai tempat isolasi,” ujar Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, usai Rakor PPKM Darurat bersama Forkopimda dan Forkopimca di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Selasa (13/7).

Menurut dia, tempat isolasi di posko kampung tangguh tersebut hanya bagi mereka yang terpapar Covid-19 dengan kondisi tubuh bagus dan diperhitungkan secara teknis kesehatannya baik.

“Jadi mereka bisa diisolasi di posko kampung tangguh. Apalagi di posko itu sudah ada tenaga kesehatan selain juga Babinkantimas dan Babinsa,” tuturnya.

Selain itu, bagi pasien Covid-19 yang perlu perawatan, lanjut Bupati Maryoto Birowo, akan dimaksimalkan fasilitas kesehatan yang sudah ada. Seperti rumah sakit, puskesmas dan Rumah Sakit Darurat Covid-19.

Sedang, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad, membeberkan saat ini tingkat ketersediaan tempat tidur (BOR) di fasilitas kesehatan Tulungagung untuk pasien Covid-19 semakin mendekati angka 80 persen.

“Sekarang BOR di Tulungagung sudah mencapai 74 persen. Kami tidak ingin sampai 80 persen,” ujarnya.

Diungkapkan sampai Selasa (13/7), jumlah tempat tidur yang tersedia untuk pasien Covid-19 tinggal 180 bed. Jumlah tersebut diperkirakan hanya cukup untuk empat atau lima hari ke depan.

“Kalau jumlah yang terkonfirmasi setiap hari ada 60-an orang kemudian yang sembuh hanya 20-an orang, maka jumlah 180 bed dibagi 40 orang cuma tinggal empat sampai lima hari saja,” bebernya.

Karena itu, menurut dr Kasil Rohmad, sudah ada rencana pula untuk memfungsikan Puskesmas rawat inap lainnya di Tulungagung sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19.

“Minggu depan kami rencanakan Puskesmas-Puskesmas itu sudah beroperasi sebagai RSDC,” sambungnya.

Mantan Ketua IDI Tulungagung ini menyebut ada depalan Puskesmas rawat inap yang akan dijadikan RSDC baru menyusul 10 Puskesmas lainnya yang sudah menjadi RSDC.

Kedelapan Puskesmas itu adalah Puskesmas Rejotangan, Puskesmas Banjarejo, Puskesmas Puser, Puskesmas Tanggunggunung, Puskesmas Besuki, Puskesmas Bandung, Puskesmas Karangrejo dan Puskesmas Ngantru.

Selanjutnya, dr Kasil Rohmad mengungkapkan pula dalam penanganan kasus Covid-19, telah disetujiui oleh Bupati Maryoto Birowo untuk merekrut sukarelawan di Dinkes dan RSUD dr Iskak.

“Kalau untuk Dinkes nantinya relawan akan kami tempatan di rusunawa,” ucapnya. (wed)

Tags: