Pemkot Batu Dituntut Jadi Pelopor Organik

Kota Batu, Bhirawa
Pengembangan sistem pertanian organik di Kota Batu, selain untuk meningkatkan pendapatan petani dan mutu produk pertanian, juga untuk media pendidikan bagi seluruh warga dan wisatawan dalam belajar pertanian yang sehat. Karena itu seluruh instansi/kantor pemerintah di kota ini disarankan untuk ikut menanam sayur organik dengan menggunakan media polibeck atau pot plastik.
Dalam sebulan kemarin, Ketua tim percepatan program pertanian organik, dr Endang Triningsih sudah bertemu dengan petani, pedagang dan konsumen. Hal ini dilakukan agar terjadi kerja sama dari semua pihak dalam menyukseskan program pertanian organik.
“Petani harus sungguh-sungguh mengembangkan pertaniannya. Pedagangnya harus fair dalam menjual produk pertanian organik. Konsumennya harus membiasakan mengkonsumsi sayur organik. Dan pemerintah harus menjadi contoh untuk pengembangan pertanian organik,” ujar Endang, Selasa (3/3).
Ia memberi contoh harga sayur organik dan non organik yang dijual di Pasar Besar Malang. Seikat sawi organik dijual Rp5500, sedangkan yang non organik dijual Rp3500. “Kalau semua instansi pemerintah menanam sayur organik di halamannya. Maka saat panen akan kita jual ke restoran. Kita akan tunjukkan kepada petani bahwa pertanian menerapkan sistem pertanian organik sangat menguntungkan,” tambah Endang. [nas]

Tags: