Penjualan Gadget Offline Masih Kuasai Pasar

Direktur Utama Las Vegas Mobile Store, Herry Ramba bersama jajaran manajeman Las Vegas saat melakukan pembukaan pameran Vegas Gadget Vaganza 2019 di Royal Plaza Surabaya.[ Achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Menjamurnya e-commerce atau toko online di Indonesia, tidak mengurangi pertumbuhan penjualan gadget via offline. Bahkan penjualan melalui offline atau datang langsung ke store maupun toko terus mengalami peningkatan.
Seperti penyedia jaringan ritel handphone, Las Vegas Mobile Store yang menggelar pameran Vegas Gadget Vaganza 2019 di Royal Plaza Surabaya ini, optimis untuk penjualan gadget offline masih menguasai pasar khususnya di Jawa Timur.
Direktur Utama Las Vegas Mobile Store, Herry Ramba mengungkapkan penjualan gadget atau handphone dengan offline melalui toko atau gerai masih cukup diminati dibandingkan dengan penjualan melalui toko online. Bahkan pembeli masih suka datang ke toko, karena bisa langsung melihat, memegang serta merasa lebih aman dengan gadget yang mau dibelinya dengan harga di kisaran Rp 2,5 juta sampai dengan Rp 3 juta itu.
“Kebutuhan masyarakat yang masih tinggi ini menjadi alasan kami untuk tetap mengembangkan offline. Online untuk cek harga aja tapi rata rata belinya di offline,” terangnya, Rabu (4/12).
Herry menambahkan saat ini penjualan online Las Vegas Mobile Store tercatat 5 persen, selebihnya masih dikuasai penjualan offline. Masih besarnya penguasaan penjualan offline ini sekaligus menepis kekhawatiran bakal tergusurnya penjualan ritel offline di tengah gencarnya penjualan lewat online.
Bahkan, penjualan offline diperkirakan masih akan bertahan dalam sepuluh tahun kedepan. “Karena potensi offline yang besar ini kami akan menambah satu outlet baru tahun depan disamping memperkuat layanan penjualan online dengan menggandeng toko online,” ujarnya.
Menurut Herry, Las Vegas Mobile Store berencana menambah satu gerai atau outlet baru tahun depan untuk melengkapi 17 gerai yang tersebar di sejumlah pusat perbelanjaan di Surabaya seperti Plaza Marina, Pakuwon Trade Center dan Royal Plaza serta kota-kota lain di Jatim.
Sementara kecenderungan pembeli yang datang langsung ke gerai atau toko sebenarnya juga didorong oleh keinginan mereka untuk bisa menikmati pengalaman langsung menggunakan hanphone terbaru dari berbagai merek. Selain datang ke toko, pengalaman langsung itu juga diharapkan bisa diperoleh melalui pameran.
“Oleh karena itu, setiap tahun kita gelar pameran gadget dan ini tahun yang ke-10. Pameran ini juga untuk mendekatkan brand kami kepada masyarakat,” katanya.
Herry sendiri menargetkan pameran yang berlangsung pada 1-8 Desember 2019 dan didukung 12 brand itu mampu membukukan penjualan sebanyak 1.500 unit, lebih besar dari capaian pameran serupa pada tahun lalu sebanyak 1.300 unit.
“Jelang momen Natal dan Tahun Baru sekarang biasanya masyarakat berbelanja gadget dan itu akan menaikkan penjualan sekitar 10 persen dengan kondisi sekarang ini, apalagi kita juga ada promosi khusus selama bulan Desember ini. Sehingga kami optimistis target itu akan tercapai,” pungkas Hery.[riq]

Tags: