Pentingnya Branding Dalam Pengembangan Kepariwisataan

foto ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Salah satu strategi dalam mencapai suksesnya tujuan pemasaran, diperlukan elemen-elemen pemasaran yang cepat dan tepat sasaran, diantaranya melalui pencitraan atau dikenal dengan istilah ‘branding’. Branding dalam pengembangan kepariwisataan semakin penting terutama pada era teknologi informasi saat ini.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Dr.H.Jarianto, Msi melalui Kabid Destinasi Pariwisata Jatim Widarto, SS,MM mengatakan, branding menjadi salah satu tren yang telah biasa digunakan oleh individu, kelompok masyarakat, institusi sosial dan komersil dan pemerintah.
Menurutnya pentingnya peranan branding mendorong pemerintah perlu mensosialisasikan branding pariwisata, hal ini disebabkan oleh beberapa poin diantaranya, upaya untuk menegaskan reputasi produk pariwisata agar berpola sesuai dengan mindset kekinian, teknologi, trend wisata yang esensi dasarnya adalah berangkat dari nilai-nilai originalitas dan keunikan lokal.
“Memiliki branding pariwisata, maka diharapkan sumber daya yang digunakan realitas dan tepat sasaran, mampu memposisikan sektor pariwisata sebagai sektor unggural” katanya.
Jarianto menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat ini sedang gencar-gencarnya menggerakan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan dalam menggerakan perekonomian daerah. Jatim sangat kaya dengan keragaman budaya, destinasi wisata dan keindahan alam. Hal tersebut merupakan modal dalam mengembangkan kepariwisataan di provinsi jatim.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur khususnya Disbudpar memerlukan sinergitas dengan semua pemangku kepentingan baik di pemerintah pusat, pemerintah daerah, industri, hingga komunitas. “Stakeholder terkait juga harus diajak bersatu padu sebagai objek branding sekaligus sebagai endoser dalam memperkuat citra pariwisata,” katanya.
Sebelumnya Kasi Sarana Promosi dan Informasi Pariwisata Jatim, Sudjoko, SH.MM menambahkan sosialisasi branding pesona Indonesia adalah sebagai implementasi strategi pemasaran di sepuluh destinasi prioritas atau kawasan strategis pariwisata nusantara (KSPN).   Selain itu, sebagai upaya sebagai optimalisasi citra branding sebagai strategi terhadap produk awereness dan destinasi pariwisata bagi masyarakat.
“Memperkuat dan memperkenalkan branding pesona Indonesia secara konsisten dan terintegrasi sangat diperlukan, sehingga semua stagholder pusat dan daerah dapat menerapkan branding pesona Indonesia melalui media cetak, elektronik maupun digital,” katanya.
Sebelumnya sosialisasi branding ini merupakan kegiatan dari Kementerian Pariwisata RI yang bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, dan dihadiri oleh beberapa pejabat dari Kementerian Pariwisata RI,dan Kepala Dinas Pariwisata se-provinsi Jatim, dan GM Wisata Perhutani, BPD PHRI Jatim, DPD Asita, Jatim Park Grup, dan Taman Safari. [rac]

Tags: