Peran dan Tantangan Guru dalam Tahun Politik 2024

Oleh :
M Firdaus Rahmatullah
Katib yang berkhidmah di SMAN 1 Panarukan sebagai Guru Bahasa Indonesia.

Sambutan untuk tahun 2024 membawa semangat baru, tetapi juga tantangan serius bagi para guru di tanah air. Dalam sorotan politik yang semakin ramai, peran guru tidak hanya tentang mengajar, tapi juga membentuk pemikiran kritis dan membuka ruang dialog.

Indonesia akan menghadapi tahun politik pada 2024, di mana pemilihan presiden dan legislatif akan berlangsung. Situasi politik ini tentu akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan.

Sebagai pilar pendidikan, guru memiliki peran yang sangat krusial dalam membentuk karakter dan pengetahuan generasi penerus. Bagaimana guru menjalankan tugasnya dan tetap fokus pada tupoksi serta profesinya dalam menghadapi situasi politik yang mungkin memanas?

Pertama-tama, mari mencari pemahaman lebih mendalam tentang pilar pendidikan yang dinamis. Guru bukan hanya pengajar tetapi juga katalisator perubahan di dunia pendidikan. Dalam era informasi yang berkembang pesat, guru tidak hanya bertugas menyampaikan informasi, tetapi juga membimbing siswa agar mampu menyaring, menganalisis, dan berpikir kritis terhadap berbagai informasi politik yang kompleks.

Tupoksi guru juga mengalami perluasan yang signifikan. Selain tugas tradisional mereka dalam melaksanakan kurikulum, guru sekarang juga memiliki tanggung jawab untuk membentuk warganegara yang paham akan pentingnya partisipasi politik. Mereka tidak hanya mengajarkan fakta-fakta politik, melainkan juga memainkan peran penting dalam membentuk karakter siswa, membangun keberpihakan terhadap nilai-nilai demokrasi, dan mengajarkan arti tanggung jawab dalam masyarakat.

Sikap terbuka dan dialogis menjadi modal utama kesuksesan guru di era ini. Dengan membuka ruang dialog yang inklusif, guru menciptakan atmosfer di kelas yang memungkinkan siswa merasa nyaman untuk mengemukakan pendapat mereka, bahkan yang kontroversial sekalipun. Ini bukan hanya tentang pemberian pengetahuan, tetapi juga tentang merangsang pemikiran kritis dan membangun kemampuan siswa untuk mendengarkan dan memahami sudut pandang orang lain.

Pendidikan yang tidak terjebak kebekuan juga menjadi landasan yang krusial. Guru harus membawa semangat baru ke dalam ruang kelas dengan memasukkan materi yang relevan dengan isu-isu politik terkini. Dengan begitu, pembelajaran tidak hanya menjadi aktivitas rutin, melainkan suatu pengalaman yang dapat merangsang rasa ingin tahu dan pemikiran kritis siswa.

Mengajak berpikir kritis dan mandiri juga merupakan tugas guru. Mereka dapat menjadi panduan bagi siswa untuk menjadi konsumen informasi yang cerdas, mampu menganalisis berita dengan kritis, dan memahami implikasi politik dari setiap keputusan yang diambil. Dengan cara ini, guru tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dalam menghadapi realitas politik.

Fokus pada misi juga menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan antara profesionalisme guru dan dinamika politik. Dengan tetap fokus pada proses belajar mengajar, guru dapat memberikan kontribusi positif tanpa terjebak dalam arus politik yang seringkali memanas. Ini bukan berarti guru apatis terhadap perubahan, tetapi lebih kepada menjaga keseimbangan antara tugas pokoknya dan keberpihakan terhadap pembentukan karakter siswa.

Mendorong peserta didik menjadi bagian dari solusi juga menjadi peran guru. Mereka dapat menginspirasi siswa untuk berperan aktif dalam masyarakat dengan memberi pemahaman tentang peran politik mereka sendiri dan mendorong keterlibatan dalam inisiatif sosial. Guru menjadi jembatan yang menghubungkan teori dengan praktik, mengajarkan siswa bahwa partisipasi aktif bukanlah sesuatu yang sulit, tetapi merupakan langkah kecil yang dapat memiliki dampak besar.

Sebagai penutup, peran guru di tahun politik 2024 tak bisa dianggap sepele. Mereka adalah pionir dalam membentuk pemikiran kritis, membuka ruang dialog yang sehat, dan membimbing siswa menjadi warganegara yang aktif dan bertanggung jawab.

Mari bersama-sama mengakui kompleksitas dan pentingnya peran guru dalam membentuk masa depan generasi penerus di tengah gejolak politik yang melanda. Melalui pendidikan dan pemikiran kritis, guru menjadi garda terdepan dalam mencetak karakter yang mampu menghadapi tantangan zaman. Dengan demikian, kita dapat meresapi setiap nuansa dari dinamika politik dan pendidikan di masa depan.

————- *** ————–

Tags: