Menyesap Manisnya Potensi Kewirausahaan Bisnis Kurir

Oleh :
Wahyu Kuncoro
Redaktur Opini Harian Bhirawa

Jasa kurir terbukti memiliki daya tahan yang tinggi menghadapi berbagai tantangan dan hempasan situasi ekonomi. Pada masa pandemi Covid-19 yang lalu, jasa kurir ini menjadi salah satu sektor yang tetap dapat bertumbuh, bahkan menjadi penopang aktivitas sektor usaha lainnya ketika terjadi pembatasan kegiatan masyarakat. Terus tumbuh dan berkembangnya transaksi daring di tengah masyarakat, pada derajat tertentu juga mengindikasikan betapa peluang pasar jasa kurir ke depan akan semakin memikat dan menjanjikan.
Berdasarkan data Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), industri logistik tumbuh hingga 40 persen selama pandemi covid-19. Diperkirakan bila rantai pasok pada tahun 2023 akan semakin tumbuh sebesar 5-8 persen. Kenaikan tersebut banyak disumbang salah satunya dari transaksi e-commerce yang mencatatkan pertumbuhan hingga lebih dari 50 persen. Di samping itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memperkirakan potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan dapat mencapai US$146 miliar pada 2025 dan naik menjadi 8 kali lipat pada 2030. Jasa kurir menjadi salah satu pendukung penting bagi pelaku e-commerce untuk dapat memaksimalkan potensi ekonomi digital ini, Kompas (23/12).

Potensi Bisnis Logistik
Sektor logistik menjadi sektor industri terbaik selama 2 tahun terakhir. Pencapaian ini didorong oleh peningkatan konsumsi domestik dan bisnis online yang melonjak pesat di masyarakat. Begitupun di 2023, meski dihantui ketidakpastian ekonomi global, sektor ini diyakini berbagai pihak masih tetap kuat didukung tumbuhnya konsumsi masyarakat pasca pandemi Covid-19.

Melansir dari idxchannel, pasar industri logistik nasional dinilai sudah pulih dari tekanan pandemi COVID-19. Tak tanggung-tanggung, potensi bisnis pengiriman logistik diperkirakan mencapai Rp4.000 triliun hingga tahun 2024. Teknologi digital yang terus berkembang pesat, mendorong masyarakat untuk melakukan berbagai penyesuaian guna mengikuti kemajuan industri.

Peran perusahaan logistik di tanah air juga akan terus berkembang seiring pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dan kebutuhan masyarakat yang meningkat. Hal tersebut harus didukung dengan berbagai upaya untuk mencapai sistem logistik yang efektif dan efisien. Indonesia memiliki keuntungan dari aspek demografis dan geografis sebagai modal untuk meningkatkan kontribusi industri logistik dalam sektor ekonomi digital.

Disrupsi teknologi bisa menghasilkan dampak kemudahan berbisnis bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah yang sulit terjangkau sekalipun. Kehadiran bisnis online juga disebut sebagai efisiensi pembangunan. Solusi bagi industri logistik e-commerce dari aspek regulasi, kualitas layanan, dan perlindungan konsumen sehingga tercipta optimalisasi industri logistik e-commerce pun harus dicari.

Inovasi Jadi Kunci
Pertumbuhan kinerja sektor logistik (transportasi dan pergudangan termasuk kurir) di Indonesia sudah terlihat lebih membaik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dilihat berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Triwulan III-2023, Supply Chain Indonesia (SCI) memperkirakan sektor ini akan berkontribusi sebesar Rp 699,1 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau tumbuh sebesar 1,08% (year-on-Year) di 2024. Adapun SCI memproyeksikan kontribusi sektor logistik terhadap PDB Indonesia hingga akhir tahun 2022 kemarin mencapai Rp 676 triliun atau terkontraksi sebesar 2,03% (Year-on-Year).

Sementara menurut laporan dari Google, di mana gross merchandise value (GMV) e-commerce di Indonesia bertumbuh sebesar 52 persen dari USD 35 miliar pada 2022 menjadi USD 53 miliar pada 2023, menjadikan pasar e-commerce Indonesia adalah salah satu sektor yang tumbuh paling cepat di dunia. Sedangkan sektor logistik dan transportasi memiliki peluang pasar senilai USD 81,3 miliar yang siap untuk dikembangkan lebih besar lagi.

Meningkatnya pertumbuhan logistik terutama di sektor e-commerce tentunya tidak lepas dari banyaknya inovasi yang hadir, terutama di saat pandemic Covid-19. Adanya pandemi ini ternyata juga menciptakan berbagai peluang bagi pelaku bisnis untuk mampu menghadirkan inovasi secara cepat dan berkelanjutan. Salah satu inovasi yang berkembang di sektor logistik ini adalah membantu perusahaan logistik pihak ketiga (3PL) dalam mengelola pesanan, termasuk mengoptimalkan rute pengiriman mereka dan mengemas bersama pesanan yang akan dikirim ke tujuan yang sama, serta membantu pelanggan dalam memanfaatkan fasilitas pergudangan dengan efisien dan memastikan arus pengiriman barang yang lancar.

Pentingnya menyediakan layanan logistik yang memudahkan kegiatan operasional seluruh pelaku usaha dan mengembangkan kapabilitas teknologi yang ditawarkan serta mempercepat digitalisasi UMKM dan bisnis skala enterprise di seluruh Indonesia, ini yang menjadi kunci semakin berkembangnya sektor logistik di Tanah Air.

Belajar dari TIKI
Membincangkan sektor kurir, rasanya tidak bisa dipisahkan dari eksistensi PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI), perusahaan jasa pengiriman terkemuka di Indonesia dengan rekam jejak 53 tahun di Indonesia. Harus diakui TIKI, memiliki konsep bisnis yang cukup unik dibandingkan kebanyakan perusahaan jasa kurir dan logistik. Sejak awal didirikan, TIKI membangun bisnis dengan model kemitraan karena dilandasi oleh keyakinan bahwa mengembangkan bisnis berbasis jaringan seperti industri kurir tidak dapat dilakukan sendirian.

Saat ini lebih dari 3.700 jaringan gerai dan cabang TIKI merupakan milik mitra, dan TIKI terus mengembangkan jaringan kemitraan yang lebih luas lagi. Misalnya Program Agen Kurir Mantap, hasil kerjasama dengan Bank Mandiri Taspen ini, merupakan sebuah terobosan baru untuk memfasilitasi para calon mitra untuk memulai usahanya di industri kurir.

Program Agen Kurir Mantap menawarkan paket modal usaha senilai Rp 25 juta yang mencakup deposit, perlengkapan logistik dan branding TIKI, materi promosi, Jasa Pembuatan PT. Calon mitra juga akan memperoleh fasilitas pendampingan dan pelatihan usaha dari TIKI dan Bank Mandiri Taspen agar dapat mengelola dan mengembangkan usahanya. Sektor kurir menjadi salah satu peluang usaha yang sangat prospektif dan dapat menjadi pilihan bagi public yang ingin berwirausaha.

Bahwa sektor logistik nasional ke depan akan semakin membutuhkan ide-ide segar dan kreatif serta inovasi-inovasi yang diinisiasikan oleh anak-anak muda Indonesia. Salah satu langkah menarik yang dilakukan TIKI adalah mengampanyekan pentingnya regenerasi sektor logistik adalah dengan menjaring lebih banyak talenta muda Indonesia di perusahaan kurir nasional. Industri kurir dan logistik nasional perlu lebih banyak lagi menjaring talenta-talenta muda berbakat agar semakin kompetitif dan mendukung kebutuhan industri masa depan.

Dalam menopang pengembangan kompetensi SDM muda Indonesia agar dapat mengikuti kebutuhan industri di masa depan serta menjaring anak-anak muda, TIKI menjalin kerjasama dengan kampus yakni Politeknik APP Jakarta, Universitas Pertamina dan Institut Transportasi dan Logistik Trisakti.

Kerja sama yang terjalin mencakup program pelatihan dan pendidikan mahasiswa melalui praktisi mengajar dan kunjungan mahasiswa, program beasiswa bagi mahasiswa berprestasi, dan program magang. Tidak hanya itu, kerjasama tersebut juga memfasilitasi karyawan TIKI yang ingin memperkaya ilmu pengetahuannya dan menempuh pendidikan di kampus yang sudah menjalin kerja sama. Melalui kerjasama ini juga diharapkan akan membuka peluang kewirausahaan melalui program kemitraan TIKI. Semoga.

#LogisTIKIndonesiaButuhAnakMuda

———— *** ————-

Tags: