Pertarungan Globalisasi Jadi Semangat Kepahlawanan Masa Kini

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo bersama Forkopimda Jatim berfoto bersama para pemain Kolaborasi Seni Operet Pahlawan di-Dadaku.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pahlawan dulu bertempur melawan penjajahan untuk memperebutkan kemerdekaan Indonesia. Kini, kehadiran pahlawan-pahlawan baru kembali dinantikan untuk mengikuti pertarungan globalisasi, persaingan pasar internasional.
Semangat itu dilontarkan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo seiring datangnya momentum hari Pahlawan. Menurut Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim, pertarungan yang dimaksud adalah masyarakat tidak hanya menjadi pasar, tetapi ikut andil dan berkompetisi dalam pasar internasional.
“Yang membuat semangat itu adanya tantangan karena banyak negara yang membuat tantangan. Jangan sampai kita menjadi pasar terhadap produk-produk luar negeri. Jadi kalau mau maju, tantangan kita yakni mengembangkan produksi yang kita punyai dan bertarung dalam pasar internasional,” ujar Pakde Karwo seusai menjadi Irup Peringatan Hari Pahlawan di Halaman Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (10/11) pagi.
Ia menjelaskan, untuk mampu bertarung dalam pasar internasional, negara dan pemerintah harus memberikan kemampuan dan dorongan agar bisa bertarung atau berkompetisi lebih baik. Salah satu yang bisa dilakukan pemerintah yakni meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM). Sedangkan basis yang digunakan untuk memperkuat pertarungan di pasar internasional yakni dengan memperkuat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
Sementara dalam Amanat Menteri Sosial yang dibacakan Pakde Karwo dikatakan, peringatan Hari Pahlawan harus melahirkan ide dan gagasan mentransformasikan semangat pahlawan menjadi keuletan dalam melaksanakan pembangunan. Mentransformasikan keberanian melawan penjajah menjadi inspirasi mengusir musuh bersama bangsa saat ini antara lain kemiskinan.
Selanjutnya, transformasi kecerdikan para pahlawan dalam mengatur strategi, menjadi inspirasi rakyat Indonesia untuk melakukan inovasi cerdas memperkuat daya saing bangsa dalam pergaulan dunia.
Karena itu, peringatan Hari Pahlawan bukan semata sebuah acara, namun harus sarat makna. Bukan hanya sebagai prosesi, namun substansi setiap peringatan Hari Pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.
“Hal ini penting karena nilai kepahlawanan bukan bersifat statis namun dinamis, bisa menguat bahkan dapat melemah. Untuk itu, seluruh rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan harus menjadi energi dan semangat baru mewarisi nilai kejuangan dan patriotisme dalam membangun bangsa Indonesia” kata Pakde Karwo saat membacakan Amanat Menteri Sosial.
Sementara itu, Ketua TP PKK Jatim Dra Hj Nina Soekarwo mengatakan, peringatan Hari Pahlawan dimaknai sebagai semangat memberdayakan (empowering) bagi kaum perempuan khususnya di bidang ekonomi. Kaum perempuan itu sangat hati-hati / prudent. Sehingga dengan menggerakkan kaum perempuan maka bisa ikut menyejahterakan keluarga.
“Ini perjuangan perempuan untuk mengangkat ekonomi. Jadi pemberdayaan perempuan itu sudah dilakukan dengan memberikan modal yang bisa menumbuhkan kaum perempuan untuk berkembang dengan home industry atau UMKMnya,” jelas Bude Karwo sapaan isteri Gubernur Jatim.
Dijelaskan, TP PKK Prov. Jatim sepakat dengan Gubernur Jatim membuat Kopwan yang pada tahun 2011 itu sudah menjadi 8.506 unit. Dikarenakan ada penggabungan (merger) desa/kelurahan di Jatim, jumlah Kopwan menjadi 8.501 unit. “Alhamdulillah seluruh desa/kelurahan di Jatim sudah terbentuk Kopwan. Kopwan ini diharapkan terus bisa berkembang dan menggerakkan perekonomian Jatim,” harapnya. [tam]

Tags: