Petani Diajak Kurangi Pemakaian Pupuk Kimia

Poktan terima bantuan alat pemipil jagung.

Poktan terima bantuan alat pemipil jagung.

Probolinggo, Bhirawa
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Probolinggo mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih pada penggunaan pupuk yang ramah lingkungan. Demi mewujudkan hal tersebut, kelompok tani diberi pelatihan pembuatan pupuk organik.
Kegiatan yang digelar di RM Rahayu Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih ini diikuti 80 peserta terdiri dari kelompok tani di Kecamatan Sukapura, Lumbang dan Kecamatan Tongas serta Koordinator BPP dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).
Kasubbid Pelestarian Lingkungan Hidup dan Konservasi Sumber Daya Alam BLH Kabupaten Probolinggo, Sugeng Hariyono, Minggu (9/10) mengungkapkan, bahwa kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan petani dalam pemakaian pupuk kimia yang semakin mahal dan langka.
“Di samping juga mengurangi dan mengendalikan pencemaran lingkungan akibat pembuangan limbah kotoran ternak dan limbah cair tahu. Serta, meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam pembuatan dan pemanfaatan pupuk organik yang ramah lingkungan,” katanya.
Sementara Kepala Bidang Pelestarian dan Pengendalian Lingkungan BLH Kabupaten Probolinggo, Hendri Priyanto mengungkapkan pemakaian pupuk kimia secara terus-menerus dan berlebihan menyebabkan unsur hara di dalam tanah semakin berkurang. Akibatnya tanah semakin bergantung pada pupuk kimia. “Hal tersebut tentunya akan berdampak kepada penurunan kualitas produk, tingginya residu pestisida dan yang tidak kalah penting adalah gangguan ekosistem dan pencemaran lingkungan,” ungkapnya.
Menurut Hendri, Kabupaten Probolinggo memiliki bahan baku pupuk organik yang sangat besar dan belum termanfaatkan secara optimal, baik yang berasal dari biomassa maupun kotoran ternak dan air limbah tahu. “Selain biaya pembuatannya yang sangat murah, juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang semakin mahal dan langka,” tandasnya.
Selain itu pula sedikitnya 24 kelompok tani (poktan) di Kabupaten Probolinggo menerima bantuan alat pasca panen berupa alat pemipil jagung (cornsheller). Bantuan dari Kementerian Pertanian RI, papar Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari.
Bantuan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani.”Semoga bantuan alat pemipil jagung ini dapat bermanfaat bagi petani serta mampu mendorong peningkatan produktivitas pertanian jagung di Kabupaten Probolinggo,” harapnya.
Di samping itu bantuan alat pasca panen ini diberikan dengan tujuan mengantisipasi kelangkaan tenaga kerja, efisiensi dan hemat waktu, agar bisa memperbaiki kualitas produksi jagung. Disamping juga menurunkan dan mengurangi kehilangan hasil. Pasalnya dengan alat ini, hasil pipilan jagung lebih banyak dan bagus,” katanya.
“Dengan diberikannya bantuan ini diharapkan nantinya petani dapat meningkatkan mutu dan produktivitas pertanian jagung. Sehingga mampu menambah pendapatan petani dan meningkatkan kesejahteraannya,” tambahnya. [wap]

Tags: