Polres Tuban OTT Petugas Wisata Bektiharjo

Tempat Wisata Pemandian Bekti Harjo, yang merupakan salah satu tempat wisata andalan di Bumi Wali Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tempat Wisata Pemandian Bekti Harjo, yang merupakan salah satu tempat wisata andalan di Bumi Wali Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

(Dewan Segera Evaluasi Dinas)
Tuban, Bhirawa.
Sejumlah petugas tiket lokasi wisata Bekti Harjo, di Desa Bektharjo, Kecamatan Semanding, Tuban, ditangkap Polisi dalmoperasi tangkap tangan (OTT). Penangkapan terhadap sejumlah petugas tiket masuk tersebut semula mengendus adanya praktek penyelewengan retribusi karcis masuk yang dilakukan oknum penjaga tiket.
Kabag humas Polres Tuban AKP Elis Suendayati saat dikonfirmasi membenarkan, operasi tangkap tangan yang dilakukan petugas di lokasi wisata pemandian di Kecamatan Semanding itu. “Memang petugas mengamankan beberapa orang penjaga tiket di Bektiharjo. Sekarang masih dalam proses penyelidikan,” jelas AKP Elis Suendayati.
Diduga modus penyelewengan yang digunakan oknum petgas karcis adalah tidak memberikan karcis sesuai jumlah pengunjung yang masuk. Misalnya mengurangi jumlah tiket pada setiap rombngan yang masuk wisata. Sejauh ini, belum ada keterangan resmi terkait jumlah petugas karcis wisata Bektiharjo yang damankan petugas kepolisian, Tapi informasi yang ada lebih dari lima orang petugas yang ditangkap.
Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata dan Kebudayaan di Disperpar Tuban, Sunaryo, mengau kecolongan. Sebab praktek tersebut tidak pernah diduga oleh pihaknya. “Setelah ini akan kita kumpulkan dan beri pembinaan,” kata Sunaryo.
Dia mengatakan, pihaknya juga sudah kerap memberikan peringatan agar tidak ada praktek menyimpang berkaitan dengan penarikan retribusi (Karcis) masuk wisata Bektiharjo. Hal tersebut guna mendukung encapaian target penerimaan daerah dari sector wisata.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban meminta ada evaluasi pengelolaan lokasi wisata di bumi wali setelah adanya kabar ditangkapnya sejumlah petugas loket di lokasi tersebut. “Kami sangat prihatin dan menyayangkan kejadian tersebut, ini merupakan bukti nyata dari kekhawatiran dan kecurigaan kita selama ini,” jelas anggota Komisi B DPRD Tuban, Cancoko (23/8).
Wakil rakyat dari partai Demokrat ini lebihlanjut menjelaskan, sebenrnya sudah berulangkali dilakukan evaluasi kepada dinas terkait, mengenai potensi penyelewengan retribusi di tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Tuban. “Ini harus menjadi bahan evaluasi yang mendasar bagi dinas terkait (Dinas Perekonomian dan Pariwisata) selaku pengelola wisata, agar dilakukan langkah-langkah perbaikan kedepan,” terang Cancoko.
Cancoko juga meminta pasca ini meminta agar semua penarikan tiket di tempat wisata dan parkir dilakukan komputerisasi dan elektronik. Guna menghindari dan bahkan memungkinkan untuk menghilangkan praktik-praktik penyimpangan. [hud]

Tags: