Produksi Bata Merah di Bojonegoro Bergantung Pada Cuaca

salah satu pengrajin bata merah sedang melakukan penjemuran di Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa]

Bojonegoro, Bhirawa
Musim kemarau dimanfaatkan sejumlah perajin bata merah di Kecamatan Dander Bojonegoro untuk meningkatkan produksinya. Selain untuk memenuhi konsumen, sisa produksi nantinya bisa disimpan untuk persediaan jika musim hujan datang.
Peningkatan produksi bata merah selama  musim kemarau ini  memungkinkan karena cuaca panas sangat menguntungkan untuk percepatan pemrosesan pengeringan bata merah dalam jumlah banyak.
Ramijan (55) perajin bata merah di desa Ngablak, kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro mengatakan, saat musim kemarau ini, diuntungkan dengan teriknya matahari yang meningkatkan produksi dan kualitas bata merah.
” Selain itu kualitas batanya juga lebih bagus. Karena cepat kering makan proses pembakarannya pun lebih sempurna. Kuat dan tidak mudah pecah,” katanya.
Ramijan mengungkapkan, jika pada hari biasa ia hanya bisa mencetak sekitar 1500 – 2000 bata per hari, maka pada musim kemarau produksinya bisa meningkat  3.000 hingga 3500 bata perhari.” Produksi tergantung cuacanya,” imbuhya.
Ramijan mengatakan, proses pembuatan bata merah hingga siap dipakai ini memakan waktu yang cukup lama. Bisa mencapai seminggu atau bahkan sebulan tergantung dengan cuaca.
“Setelah kita cetak, bata-bata tersebut tidak langsung dibakar tapi ada proses pengeringan dulu dan itu cukup memakan waktu lama lima hari, ” jelasnya.
Lanjut, Ramijan menjelaskan, proses pengeringan tersebut wajib dilakukan untuk mendapatkan hasil yang baik, supaya bata-bata tersebut tidak mengecil atau menyusut ketika dibakar.
Untuk menyusun bata-bata yang telah dicetak, biasanya Ramijan dibantu oleh tiga pekerja.
“Kerjanya masih menggunakan sudah menggunakan peralatan modern, menggiling tanah liat dengan mesin giling, mencetak bata kita menggunakan pres kaca seukuran bata, kemudian pengeringan masih bergantung cuaca,” terangnya.
Hasil produksinya dengan harga Rp 450 ribu – Rp 500 ribu per seribunya dilokasi, bata merah produksinya kemudian didistribusikan ke sejumlah toko material antara lain seputar kota, kecamatan Sugih waras dan Balen. Sementara,  bata yang sudah melalui proses pematangan tersebut sebagian ia simpan untuk cadangan. [bas]

Tags: