Prokes Ketat Pelantikan 17 Kepala Daerah

Ketua Panitia Pelantikan Kepala Daerah, Aries Agung Paewai

Sterilkan Ruangan, Hasil Swab Maksimal H-1
Pemprov, Bhirawa
Pelantikan 17 kepala daerah dan wakil kepala daerah akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Hal ini seiring dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Dalam Negeri, melalui Dirjen Otonomi Daerah (Otda) yang telah menyepakati format baku dalam pelantikan kepala daerah melalui hybird.
Ketua Panitia Pelantikan Kepala Daerah Aries Agung Paewai menegaskan, semua lokasi yang ada di Grahadi akan dikondisikan sangat steril mulai dari pintu gerbang. Bahkan setelah ruangan pelantikan kosong setelah persiaapn akan dilakukan penyemprotan desinfektan. Dan setiap sesi selesai akan dilakukan kembali penyemprotan. “Besok pagi jam 7.00 pagi akan dilakukan pengecekan kehadiran Kepala Daerah sudah di Surabaya. Karena akan ada tiga sesi pelantikan nantinya,” tegas Aris.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan tim kesehatan dari RS Menur, RSUD DR Soetomo dan RS Paru, yang siap untuk melaksanakan pemeriksaan sebelum memasuki area pelantikan. “Jika membawa Surat Keterangan Kesehatan sendiri, maksimal pelaksanaanya dilakukan H-1 dengan hasil tes PCR yang ditunjukkan. Jika melebihi, kami juga telah menyiapkan rapid antigen saat hari H pelantikan,” tegas Aries Agung, Kamis (25/2).
Kepala Daerah yang akan dilantik tersebut juga diharapkan agar sementara menetap di Kota Surabaya sampai kegiatan pelantikan selesai dilakukan. Pemprov Jatim akan menyiapkan akomodasi berupa bus bagi kepala daerah yang akan dilantik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Akomodasi ini nantinya untuk mengantar mulai dari hotel menginap hingga ke Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada saat hari pelaksanaan pelantikan.
“Hal ini kami lakukan agar kontrol saat pelantikan sesuai dengan tahapan yang disiapkan. Diharapkan seluruh bupati/wali kota yang gladi Bersih sudah berada di Surabaya satu hari sebelumnya. Karena mereka juga menunggu hasil Swab PCR yang keluar,” kata Aries.
Jika hasil swab menunjukkan negatif, maka secara keseluruhan pelantikan akan dihadiri oleh kepala daerah terpilih secara langsung. Namun Pemprov Jatim juga mengantisipasi, jika ada hasil Swab PCR yang positif, maka bagi kepala daerah maupun wakil kepala daerah tersebut akan dilantik ditempat yang sudah disiapkan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat melalui aplikasi zoom.
Seluruh rangkaian dari prosesi pelantikan ini, lanjut Aries telah dilakukan gladi bersih dengan pemantauan khusus dari Kemendagri. Hal itu salah satunya untuk memastikan prosesi pelantikan akan berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Ini dilakukan untuk mematuhi protokol kesehatan yang masih berlaku. Terlebih, karena pelantikan dilakukan secara hybird, masing-masing daerah dapat melihat melalui live streaming, termasuk pihak aparatur masing-masing daerah dapat menyaksikan melalui virtual,” tandas Aries yang juga Kepala BPSDM Jatim tersebut.
Untuk memastikan tertibnya protokol kesehatan, panitia juga melarang masing-masing kepala dan wakil kepala daerah untuk membawa massa. Sehingga dalam pelantikan, hanya akan dihadiri oleh kepala dan wakil kepala daerah terpilih beserta dengan pendamping dan satu orang keluarga. “Sedangkan untuk diluar Gedung Negara Grahadi hanya diijinkan untuk satu orang ajudan kepala daerah dan satu ajudan wakil kepala daerah,” pungkas Aries. [tam]

Tags: