Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Sidoarjo Harus Ada Koordinasi

Petugas dari Puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kab Sidoarjo, mendapat arahan dari Dinkes Prov Jatim dalam koordinasi menolong korban bencana. [alikusyanto/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa.
Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, Selasa (8/2) kemarin, melakukan koordinasi dengan 27 Puskesmas dan 21 rumah sakit yang ada di Kab Sidoarjo, dalam melayani warga Sidoarjo yang menjadi korban bencana alam maupun bencana non alam pada tahun 2022 ini.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Dinkes Kab Sidoarjo, dr Abdilah Asegaf MM, koordinasi pelayanan kesehatan dalam menolong korban bencana, sangat penting sekali. Tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri.

“Dengan koordinasi yang baik, semoga bisa meminimalisir korban bencana jangan sampai mengalami kondisi parah, juga untuk meminimalisir jangan sampai meninggal dunia,” jelasnya, disela-sela kegiatan Monev krisis kesehatan Sidoarjo tahun 2021, di ruang rapat delta karya Setda Sidoarjo.

Kejadian bencana, lanjut dr Abdilah, bisa bencana alam seperti banjir, angin puting beliung dan bencana alam lainnya. Sedangkan bencana yang non alam, saat ini bisa seperti pandemi covid-19.

Maka itu Monev krisis kesehatan tersebut, menurut dirinya, setiap tahun selalu dilakukan. Monev krisis kesehatan 2021 yang dilakukan pada awal tahun 2022 ini, diharapkan bisa sebagai referensi, supaya pada pelayanan kesehatan di tahun 2022 lebih bagus lagi.

Dari evaluasinya pada akhir tahun 2021 lalu, krisis kesehatan banyak yang bersifat non alam. Seperti banjir dan angin puting beliung. Sedangkan pada awal tahun 2022 ini, kasus covid-19 dinilai mulai terjadi kembali.

Koordinasi yang baik dan cepat, kata dr Abdilah, harus dilakukan oleh petugas kesehatan dan petugas terkait, dalam memberi pelayanan pada masyarakat korban bencana.

Misalnya dalam merujuk korban bencana. Maka itu, Puskesmas dan rumah sakit di Sidoarjo harus ada koordinasi yang baik. Agar bisa segera menolong korban.

“Yang penting korban bencana harus ditangani dulu, soal biaya belakangan, akan menjadi tangung jawab Dinkes,” ujarnya.

Di Kab Sidoarjo, 27 Puskesmas yang ada, kata dr Abdilah, siap melayani korban bencana. 27 Puskesmas itu, 14 yang sudah rawat inap dan 10 yang rawat jalan. Sedangkan untuk korban covid-19, di Kab Sidoarjo ada 18 rumah sakit yang menjadi rujukan pasien covid-19. Di sejumlah tempat di Kab Sidoarjo, saat ini juga telah dijadikan sebagai ruang isolasi terpadu (Isoter). Diantaranya di MPP Sidoarjo. (kus.bb)

Tags: