Ratusan Aktivis AWTCD Gelar Aksi Penolakan FPI

6-FOTO OPEN wed-habib rizieq3Tulungagung, Bhirawa
Seperti yang direncanakan, Selasa (28/10), Kota Tulungagung kembali diramaikan dengan aksi unjuk rasa oleh warga yang mengatasnamakan sebagai Aliansi Warga Tulungagung Cinta Damai (AWTCD). Aksi turun jalan tersebut dilakukan sebagai tandingan atas dilakukannya acara pengajian yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) di Gedung Balai Rakyat di hari yang sama.
Pengunjuk rasa kembali menuntut agar FPI tidak berdiri di Kota Marmer Tulungagung. Alasannya, keberadaan FPI meresahkan dan dikhawatirkan akan melakukan tindakan-tindakan anarkisme.
Belum lama ini, Aliansi Warga Tulungagung Cinta Damai telah melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Tulungagung dan Mapolres Tulungagung. Sedang kemarin mereka melakukan aksi di Kantor DPRD Tulungagung dan Kantor Bupati Tulungagung.
Saat beraksi di Kantor DPRD Tulungagung, para pengunjuk rasa kembali mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Tulungagung, Supriyono SE MSi. Ia yang mendatangi para pendemo di jalan depan Kantor DPRD Tulungagung mengatakan memahami apa yang menjadi kekhawatiran pengunjuk rasa.
“Kami sudah berkirim surat ke bupati sebagai koordinator Forpimda (Forum Pimpinan Daerah). Tapi masih belum ada balasan. Surat itu untuk membicarakan terkait tuntutan pengunjukrasa di tingkat Forpimda,” katanya.
Tanggapan Supriyono ini membuat pengunjuk rasa cukup menerima. Apalagi politisi PDI Perjuangan itu menawarkan pada para demonstran untuk berdialog dengan semua ketua fraksi yang ada di DPRD Tulungagung.
Sementara itu, acara pengajian yang dilakukan FPI dan bertajuk ‘Halaqoh Ahli Sunnah Wal Jama’ah, Harmonisasi Kesatuan Ummat Penuh Rahmat’ bersama Dr Al-Habib Muhammad Rizieq Shihab (Imam Besar FPI) dan pembanding KH Faris Khoirul Anam, Lc MHI berlangsung lancar. Kendati jarak antara tempat pengajian FPI dan pengunjuk rasa melakukan aksinya tergolong relatif dekat, tidak sampai ada gesekan di antara mereka.
Aparat Kepolisian Tulungagung tampak tidak mau kecolongan. Mereka tidak memberi ruang sedikit pun pada pengunjuk rasa untuk mendekati Gedung Balai Rakyat. Ratusan polisi sudah berjaga-jaga sejak pagi dengan membawa peralatan lengkap termasuk tameng dan tongkat pemukul massa.
Al-Habib Muhammad Rizieq Shihab yang lebih dikenal dengan sebutan singkat Habib Rizieq hadir dalam acara pengajian yang diadaan FPI Tulungagung itu. Ia datang ketika aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Tulungagung sudah bubar.
Sebelumnya, Ketua FPI Tulungagung, Nurcholis pada Bhirawa menyatakan tidak masalah jika pengajian yang dilakukannya disambut aksi demonstrasi. Menurutnya, FPI Tulungagung kemarin bukan menyelenggarakan acara deklarasi pendirian. Melainkan hanya acara pengajian atau halaqoh.
“Kami tidak akan melakukan tindakan anarkis di Tulungagung. Kami justru mau membantu pemerintah daerah dalam memberantas kemaksiatan dan penyakit masyarakat. Jadi kami mau bekerjasama dengan pemerintah daerah,” tambahnya.
Sebagai organisasi masyarakat yang mempunyai induk di pusat, lanjut mantan Kabid di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Tulungagung ini, FPI Tulungagung sudah menyerahkan susunan kepengurusannya pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tulungagung. “Sesudah ini baru merekrut anggota. Kalau pengurusnya sudah ditentukan oleh FPI pusat sejak Juli lalu dan baru turun Oktober ini,” bebernya. [wed]

Keterangan Foto: Pengunjuk rasa ditemui Ketua DPRD Tulungagung, Suriyono, saat berdemo di depan Kantor DPRD Tulungagung.

Tags: