Rel KA Terendam, Arus Barang Tersendat

Kereta Logistik pengangkut barang menunggu di pemulihan jalur kereta yang di Porong.

Kereta Logistik pengangkut barang menunggu di pemulihan jalur kereta yang di Porong.

Surabaya, Bhirawa
Terendamnya rel Kereta Api (KA) di Porong Sidoarjo, tidak hanya berdampak terhadap penumpang KA tetapi telah menyentuh sendi perekonomian terkait KA Logistik dan KA Pengangkut BBM yang juga ikut tersendat. Karena perlintasan saat ini masih belum dapat digunakan, karena masih tingginya permukaan air yang menutupi rel kereta api.
Manajer Angkutan PT KAI Daop 8 Surabaya, Sujarwo, mengatakan PT KAI tidak dapat memaksakan membawa angkutan logistik dan Bahan Bakar Minyak untuk melintas, karena dapat menyebabkan kereta terguling. Karena di khawatirkan tanah di sekitar rel bisa saja lembek karena terendam air begitu lama.
” Biaya evakuasi untuk kereta yang tergelincir keluar jalur cukup banyak, apa lagi kalau rangkaian kereta membawa BBM, jadi lebih baik kita tidak mengoperasikannya. Selain itu kerusakan akibat dari tergelincirnya kereta untuk perbaikkan lokomotif dan rangkaiannya juga tak semurah yang kita bayangkan. Bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta,” ujarnya Selasa (16/2) kemarin.
Saat ini jumlang angkutan barang dari Surabaya sejak tahun 2014 ini. Yaitu 132.938 ton, sementara periode yang sama di tahun 2013, mencapai 129.214 ton. Sedangkan pada tahun 2015 kemarin jumlahnya 136.240 ton. Dan 7% merupakan angkutan barang dari Surabaya – Banyuwangi.
” Saat ini memang jumlahnya tidak terlampau besar, tetapi kedepannya seiring pembangunan di daerah pesisir timur dari Jawa Timur, angkutan barang juga dapat di pastikan naik. Belum lagi sejumlah Kabupaten dan Kota berlomba-lomba membuat kawasan industri, akan memacu pertumbuhan angkutan barang,” terangnya.
Sujarwo berharap beberapa hari kedepan, jalur perlintasan kereta api yang terendam dapat segera di operasikan. Sehingga semua arus barang dan BBM bisa lancar, termasuk arus KA Penumpang yang juga harus terhenti, dan di lanjutkan dengan bus.
“Kita telah bekerjasama dengan BMKG untuk mengetahui kapan curah hujan tidak teralu tinggi, sehingga perbaikan rel kereta dapat dikerjakan secepatnya. Dan memulihkan kondisi perekonomian daerah pesisir timur dari Jawa Timur,” tutupnya. [wil]

Tags: