Rela Dibangunkan Waktu Subuh, Demi Psikologis Anak Agar Lebih Baik

Gus Ipul saat mengantarkan anak bungsunya, Muhammad Farellino Ramadhan, di SD Al Hikmah Surabaya di hari pertama sekolah.

Gus Ipul saat mengantarkan anak bungsunya, Muhammad Farellino Ramadhan, di SD Al Hikmah Surabaya di hari pertama sekolah.

Ketika Gus Ipul Antar Putra Bungsu Masuk Hari Pertama Sekolah
Surabaya, Bhirawa
Pagi itu, Muhammad Farellino Ramadhan bangun pagi-pagi benar. Bahkan saat adzan subuh baru berkumandang, dia sudah membangunkan ayahnya. Tentu hal ini tidak biasanya bagi bocah yang baru duduk dibangku kelas 4 sekolah dasar (SD). Ternyata, belakangan diketahui putra bungsu Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf ini sudah tidak sabar lagi untuk masuk hari pertama sekolah.
Meski gerimis terus turun sepanjang pagi, Senin (18/7), tidak menyurutkan semangat Reno, panggilan akrab Muhammad Farellino Ramadhan, untuk berangkat sekolah setelah libur selama 30 selama Ramadan dan Lebaran 2016. Ternyata, lamanya waktu libur membuat Reno kangen dengan suasana sekolah di SD Al Hikmah Surabaya.
“Saya sudah kangen ingin bertemu teman-teman sekolah. Sudah terasa sangat lama tidak bertemu dengan mereka. Saya juga kangen dengan ustad dan ustadah. Pokoknya kangen suasana sekolah. Makanya saya bangun pagi sekali, minta diantar ayah,” kata Reno.
Benar, dihari pertama masuk sekolah ini memang terasa sangat istimewa bagi Reno yang kini sudah berusia 10 tahun ini. Selain kemarin adalah hari pertama masuk sekolah, dia juga diantarkan ayahnya, Saifullah Yusuf. Tentu hal ini jarang dilakukan Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, mengingat kesibukannya sebagai wakil gubernur Jatim.
“Iya, beberapa hari yang lalu saya sudah janji sama Reno untuk mengantarkannya ke sekolah dihari pertama. Memang saya tidak sering mengantar, hanya beberapa kali saja. Subuh tadi saya sudah dibangunkan sama dia. Alhamdulillah semangat sekali dia di hari pertama sekolah ini,” kata Gus Ipul.
Agar tidak terlambat sekolah, Gus Ipul dan Reno berangkat dari rumah kediaman di Jalan Imam Bonjol Surabaya sekitar pukul 06.00 WIB. Menurut mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini, meski baru pukul 06.00 namun sepanjang perjalanan menuju SD Al Hikmah yang terletak di kawasan Gayungsari Surabaya sudah sangat ramai. Khususnya orang tua yang mengantarkan anaknya berangkat sekolah.
Bahkan sejak pukul 05.00 sudah terlihat lalu lalang orang tua yang memboncengkan anaknya untuk mengantar ke sekolah. “Para orang tua sangaja berangkat pagi, karena tidak ingin terlambat. Tidak terlambat sekolah dan tidak terlambat kerja bagi orang tuanya tentunya,” katanya.
Seperti yang diketahui, di hari pertama masuk sekolah tahun ini memang ada surat edaran dari Menteri Pendidikan, agar para orang tua mau mengantarkan anaknya untuk masuk sekolah. Ternyata, imbauan dari Menteri Pendidikan ini disambuat baik oleh masyarakat. Mereka seolah menyadari betapa pentingnya hari pertama sekolah bagi masa depan anak-anak.
“Saya disini sebagai orang tua yang mengantarkan anaknya, bukan sebagai wakil gubernur. Kegiatan mengantar anak sekolah di hari pertama ini sangat penting. Karena orang tua dan guru memiliki peran yang penting dalam mendidik anaknya. Apabila pendidikan anak bagus, maka akan berdampak pula pada masa depan bangsa. Karena di merekalah masa depan bangsa ini berada,”ungkap Gus Ipul.
Menurut dia, orang yang cerdas adalah orang yang berfikirnya ke depan. Apa yang dilakukan sekarang akan berdampak di masa depan. “Mengantar anak sekolah ini pun juga demikian. Membuat psikologis anak lebih baik. Bahwa orang tua juga perhatian terhadap pendidikan mereka,” ungkapnya.
Terkait surat edaran Menteri Pendidikan yang mengimbau agar oran tua mau mengantar anaknya ke sekolah di hari pertama, Gus Ipul mengatakan, apabila orang tua mengantarkan anaknya lebih awal, kemungkinan untuk terlambat bisa diantisipasi. Sebab kebanyakan orang tua khawatir akan terlambat kerja jika mengantarkan anaknya terlebih dulu.
“Saya tadi berangkat dari rumah pukul 06.00. Sampai sekolah pukul 06.20, lalu salaman dengan wali kelas dan beberapa wali murid teman anak saya sekitar 15 menit saja. Setelah itu kembali ke kantor dan hanya telat 10-20 menit saja. Tentu ini tidak terlalu menggangu, karena pemprov juga sudah memberikan dispensasi bagi orang tua yang mengantarkan anaknya sekolah,” tuturnya.
Gus Ipul menegaskan, perlu ada kesadaran bagi setiap PNS yang mengantarkan anaknya di hari pertema sekolah. “Kalau sudah mengantar sekolah ya langsung ke kantor jangan mampir-mampir, karena ada tanggung jawab  yang harus diselesaikan,” katanya.
Mantan Ketua Umum GP Ansor ini berharap, budaya mengantarkan anak di hari pertama sekolah ini bisa diteruskan ditahun-tahun mendatang. Sebab hal ini bisa bermakna jika orang tua turut mengantarkan anak untuk menggapai cita-citanya.
“Orang tua tidak cukup menyerahkan proses belajar kepada guru, tapi orang tua juga siap berada di sampingnya. Ini merupakan salah satu proses penyampaian pesan kepada anak agar patuh dan mengikuti aturan guru dan tata tertib disekolah, ini penting. Secara garis besar ini juga merupakan salah satu mengubah generasi menjadi lebih baik, karena hanya pendidikanlah instrumen penting bagi anak untuk menggapai cita-citanya,” ungkapnya.
Semua orang tua, lanjutnya, pasti berharap agar anak anaknya berhasil menggapai cita-cita yang diinginkanya. “Memang prosesnya sangat panjang, tetapi sepanjang cita-cita itu digantungkan setinggi-tingginya, maka orang tua harus setia mendampinginya. Semoga dengan budaya mengantar anak di hari pertama sekolah ini, akan menambah semangat belajar putra putri Indonesia dalam meraih cita-cita,” pungkasnya. [iib]

Tags: