Reses, Gus Iwan Bedah Permasalahan Nelayan Pantura dari Kacamata Mahasiswa

Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, H Ahmad Iwan Zunaih mengumpulkan puluhan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di wilayah Pantura saat reses II 2021 di ruang BEM Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD), Selasa Malam (4/5). [Gegeh Bagus Setiadi]

DPRD Jatim, Bhirawa
Berbeda dari biasanya, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, H Ahmad Iwan Zunaih mengumpulkan puluhan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di wilayah Pantura saat reses II 2021.
Politisi Partai NasDem ini ingin melihat permasalahan masyarakat dari kacamata mahasiswa. Hal itu dilakukan agar bisa mendapatkan suatu permasalahan lebih komprehensif.
“Kami memang ingin melihat sisi permasalahan masyarakat dari kacamata mahasiswa. Kadang-kadang masyarakat kalau disuruh bicara permasalahan itu hanya terfokus yang dirasakan saja,” katanya saat melakukam reses II di ruang BEM Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD), Selasa Malam (4/5).
Menurut Gus Iwan, sapaan akrabnya ini menyampaikan bahwa pihaknya memang ingin mencoba, melihat dan bisa mendapatkan masukan dari kalangan mahasiswa.
Ia mencontohkan seperti pada permasalahan yang dialami para nelayan di sepanjang Pantura. Dimana, dari sudut pandang nelayan yaitu masalahnya secara teknis. “Tapi mahasiswa mempertanyakan terkait regulasinya. Nah, disinilah kami mendapatkan suatu permasalahan lebih komprehensif,” terangnya.
Disamping itu, lanjut Gus Iwan yang juga Anggota Komisi B DPRD Jatim ini, para mahasiswa juga semakin terbuka bahwa tugas mahasiswa tidak hanya sekadar belajar di bangku kuliah saja. “Tetapi, ada suatu kewajiban ikut serta dalam pemberdayaan masyarakat, ini yang kami rangsang,” imbuhnya.
“Kalau seandainya mahasiswa yang ada di Pantura ini bisa dan akan membantu pemerintah dalam rangka pemberdayaan nelayan di Pantura, ini sangat menarik,” tambahnya.
Sebab, kata Gus Iwan, banyak mahasiswa itu karena jiwa muda berjalan harus berhadap-hadapan dengan pemerintah. “Nah, itu loh seringnya seperti itu. Melihat pemerintah itu dari sisi negatif saja. Kalau ini dibiarkan akan bahaya juga,” katanya.
Karena apapun juga, kata dia, mahasiswa adalah calon generasi yang akan memimpin di masa yang datang. “Sehingga harus kita buka pemahaman mereka. Mengritisi boleh, tapi harus konstruktif. Kalau memang ada yang bagus pada pemerintah ya harus diakui, tidak semuanya pemerintah ini jelek. Tidak sekadar menyalahkan,” pungkasnya. [geh]

Tags: