Revitalisasi Pasar Keputran Utara Habiskan Rp3 Miliar

3-pasar keputran IMG_20160622_162455_HDR_1466589976930Surabaya, Bhirawa
Revitalisasi wajah baru pasar Keputran sisi Utara kini sedang dilaksanakan. Bagian dalam di lantai dua bangunan pasar tradisional tersebut mulai dilakukan. Proses pengerjaan tersebut berbarengan dengan pemasangan fasilitas lain untuk memudahkan akses berjualan para pedagang.
Kamis (22/6) kemarin terlihat sepuluh pekerja tengah melakukan proses pemasangan keramik dengan melakukan penyemenan pondasi lantai. Akses tersebut dilakukan di bagian depan dari lantai dua. Pedagang yang biasa berjualan di lokasi tersebut dipindah sementara. Beberapa pedagang dipindah di bagian dalam. Sisanya, berjualan di tangga menuju akses masuk.
Salah satu pedagang di Pasar Keputran, Kholil (35) mengatakan pengerjaan ini sudah dilakukan sejak dua minggu yang lalu. Untuk wajah baru pasar Keputran ini, Kholil menambahkan, setiap pedagang kini harus melaukan sistem beli lapak.
“Kalau dulunya punya lapak, sekarang di sini harga belinya Rp Rp 25 juta, kalau belum punya lapak disini harga belinya Rp 50 juta. Tapi yang saya kecewakan, ukuran lapak yang tertera di surat, tidak sesuai dengan ukuran sebenarnya, bisa dilihat sendiri, masak ukurannya sekecil ini, (2×1 meter) mana cukup, padahal barang kami sekali datang 1 ton,” gubrisnya.
Meski begitu, Kholil menambahkan harga lapak bisa diangsur. “Saya nggak tahu berapa kali, karena belum sosialisasi, target selesainya pengerjaan ini sebelum hari raya,” jelasnya.
Kholil juga mengatakan, meski pedagang kini diharuskan membeli lapak, tapi PD Pasar Surya berjanji untuk merawat dan menjaga kebersihan pasar.
Sementara, Direktur Teknik Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) Kota Surabaya, Zandy Ferryansyah mengatakan, renovasi pasar menghabiskan anggaran sekitar Rp3 Miliar. Jumlah tersebut diambil dari anggaran renovasi 67 pasar tradisional sekitar Rp14 Miliar. Anggaran ini Rp10 Miliar diantaranya merupakan bantuan dari Pemkot Surabaya mengambil dana APBD 2016.
“Renovasi untuk semua pasar tradisional. Namun, kami khususkan perbaikan untuk pasar tradisional di tengah kota lebih dulu, kata Zandy.
Fokus perhatian perbaikan tersebut sedianya untuk menambah kerapihan kota menjelang pelaksanaan UN-Habitat. Sehingga, ketika tamu-tamu delegasi dari berbagai Negara berkunjung ke Surabaya, kondisi pasar tradisional sudah tertata. “Sesuai dengan instruksi Bu Wali Kota, kami juga turut berpartisipasi,” terangnya.
Selain pemasangan keramik, pemasangan lift barang juga sudah dilakukan. Para pedagang dapat lebih mudah untuk mengangkut barang dagangan dari bawah menuju kelantai dua dengan berat hingga 1,2 ton. “Proses pemasangan ram baja juga dilakukan,” imbuh Zandy.
Zandy menambahkan, selain pasar Keputran Utara, beberapa pasar tradisional seperti Genteng, Pabean, dan Blauran juga masuk kedalam program pembenahan yang dimulai sejak bulan Februari kemarin. (geh)

Tags: