Risma Sebut Pembangunan Harus Ditangani Secara Komprehensif

Tri Rismaharini

Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali menjadi pembicara dalam seminar Inovasi Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Infrastruktur Permukiman yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dalam seminar kali ini, Wali Kota Risma bercerita beberapa poin dalam kiat sukses pembangunan good governance di Kota Surabaya. Di hadapan puluhan peserta, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa pembangunan suatu kota harus ditangani secara komprehensif.
Artinya, pembangunan harus ditangani secara menyeluruh dengan meliputi semua aspek. Mulai dari ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan, hingga infrastruktur.
”Tidak bisa jika pembangunan suatu kota dikerjakan sepotong-sepotong. Sebab, jika kita menangani hanya satu, maka yang lain akan terabaikan,” kata Risma di Hotel Garden Palace Surabaya. Senin, (19/3).
Kemudian Risma menyampaikan mengenai pelayanan publik, bahwa saat ini seluruh pelayanan di Kota Surabaya dirasa sangat efektif dan efisien serta transparan.
Sebab, saat ini seluruh layanan di Pemkot Surabaya sudah berbasis elektronik. Hal ini menjadi keunggulan sendiri bagi Kota Surabaya. ”Saat ini seluruh layanan kami di Pemkot Surabaya hampir 100% sudah berbasis elektronik,” ujarnya.
Dia lantas mencontohkan, seperti pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang saat ini sudah terintegrasi secara elektronik, tiap menit dia bisa mengetahui berapa ton sampah yang dikirim dari setiap masing-masing Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
”Truk yang ngangkut platnya berapa, nama sopirnya siapa dan berapa ton sampah yang diangkut, saya bisa mengetahui semua. Karena sudah berbasis elektronik,” jelasnya.
Sementara pada bidang pendidikan, Risma menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya telah berhasil memberikan pendidikan gratis bagi pelajar tingkat SD dan SMP, merenovasi gedung-gedung sekolah menjadi vertikal sehingga menyisakan banyak ruang untuk membangun fasilitas pendidikan lain agar para siswa dapat menyalurkan bakatnya melalui hal yang positif seperti olahraga dan seni.
Berbicara mengenai ekonomi, Risma menuturkan Pemkot Surabaya juga giat dalam mendukung pemberdayaan perempuan sebagai roda penggerak ekonomi.
Hal ini dilakukan oleh Risma dengan cara turun langsung memberikan pendidikan entrepreneurship kepada ibu-ibu warga Surabaya melalui berbagai program seperti pahlawan ekonomi. Sehingga, sekarang banyak di antara mereka yang memiliki usaha mandiri dengan omzet mencapai puluhan juta per bulan. [dre]

Tags: