Sambut Natal 2023, PCU Hadirkan Suasana Chinese Ornament di Kampus

Tiga mahasiswi Chinese PCU menuliskan Kaligrafi harapan Natal dan permainan GhuZheng dari dosen Chinese PCU di depan Chinese Ornament Christmas Tree di Perpustakaan.

Surabaya, Bhirawa
Petra Chirstian University (PCU) suguhkan suasana baru tiap tahun menjelang Hari Raya Natal. Tahun ini, tema yang diambil dari negara China. Berbagai hiasan natal pun terlihat dengan cantiknya. Ada Chinese Ornament Christmas Tree dan Pohon Natal Kresek.

Rektor PCU, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M. Eng., mengatakan nuansa natal memang sengaja berbeda dari tahun ke tahun.

“Hal ini karena kabar Natal itu sendiri ditujukan bagi semua bangsa, suku bangsa dan semua kelompok masyarakat yang ada di dunia. Nah tahun ini kami memilih negara China, cocok dengan visi PCU yang mengglobal juga,” kata Prof. Djwantoro.

Memasuki gate utama lebih tepatnya di Entrance Hall lantai 1, pengunjung disapa dengan pohon natal penuh dengan ornamen china.

Tak hanya meriahnya lampu saja, tetapi pohon bernuansa merah itu tertata apik lengkap dengan ornamen lampion dan kipas khas negara China.

Sementara itu, di lapangan hijau dekat dengan signage “I Love PCU” terpasang Pohon Natal Kresek setinggi 5 meter. Pohon natal ini mengangkat tema Tionghoa dalam ke-Indonesiaan. Karena itulah pohon Natal banyak didominasi oleh nuansa warna merah dan putih dengan sentuhan ornamen Tionghoa berwarna pink, kuning, dan cokelat muda.

“Karya apik ini merupakan hasil dari 60an mahasiswa Architecture PCU semester 1. Mereka merupakan mahasiswa dalam mata kuliah Studio Merancang,” kata Kepala Studio Perancang 1 dan dosen Christine Wonoseputro, S.T., M.ASD.

Pohon yang memakan waktu pengerjaan selama 10 jam oleh para mahasiswa ini dikerjakan dengan semangat kebersamaan. Para mahasiswa belajar berbagi, manajerial kelompok, dan asah kreativitas.

Christine merinci, bahan yang cocok untuk membuat pohon Natal yang diletakkan di luar ruangan harus waterproof. Akan tetapi nuansa Tiongkok peranakan yang merupakan bagian dari NKRI harus muncul.

“Saya coba tawarkan ke para mahasiswa ternyata mereka sangat menyambut dengan antusias. Maka jadilah kami menggunakan tas kresek bekas baik warna merah dan putih dibentuk pom-pom. Ternyata ini bisa menjadi pembelajaran yg menyenangkan, secara tidak sadar para mahasiswa menerapkan soft skillnya,” tambah Christine.

Sebagai hiasan tambahan, para mahasiswa dan Christine mencoba menggunakan bahan yang murah dan berdimensi besar. Diantaranya ada kipas, klakat dimsum, tempeh lengkap dengan bunga Sakura dari kain berwarna pink dan menjadi makin manis dengan Bintang di pucuk pohon berbahan Alvaboard.

“Jika masuk ke Perpustakaan PCU di Gedung Radius Prawiro lantai 6, kita akan disambut dengan Chinese Ornament Christmas Tree,” tambah dia.

Pohon setinggi tujuh meter ini, lanjutnya, menggunakan 183 kipas kertas khas ornamen Tionghoa yang dikombinasikan dengan 205 lampion berwarna merah yang biasa digunakan dalam peringatan budaya Tionghoa ini sendiri.

Kepala Perpustakaan PCU, Dian Wulandari, S.IIP mengungkapkan kali ini kipas dibuat sendiri oleh staf PCU Library selama kurang lebih satu minggu lamanya.

“Kami menyesuaikan dengan nuansa Natal universitas. Sementara menggunakan warna merah yang melambangkan keberuntungan, sukacita, kebahagiaan karena Juruselamat, Kristus telah lahir ke dunia untuk segala bangsa,” kata Dian.

Dalan memeriahkan nuansa Natal di Perpustakaan PCU sekaligus launching Chinese Ornament Christmas Tree, Rabu (13/12) digelar berbagai atraksi antara lain Calligraphy Ceremonial, minum teh bersama dan penampilan para mahasiswa Chinese PCU memainkan Gu Zheng (kecapi China). [ina.why]

Tags: