Satpol PP Mojokerto Sterilkan PKL Jalur KTL

Kondisi Jl Res Pamudji depan Pasar Tanjung Kota Mojokerto termasuk kawasan yang disterilkan dari PKL. [kariyadi/bhirawa]

Kondisi Jl Res Pamudji depan Pasar Tanjung Kota Mojokerto termasuk kawasan yang disterilkan dari PKL. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mojokerto gencar melakukan sterilisasi pedagang kali lima (PKL) di Sejumlah Kawasan Tertib Lalu lintas (KTL). Strateginya dengan pengawasan lewat patroli bergilir secara terus menerus di kawasan padat lalu lintas itu.
Sejumlah kawasan tertib lalu lintas itu diantaranya kawasan Jl Bhayangkara, Jl Majapahit, Jl Residen Pamuji, dan sekitaran Alun-alun Mojokerto. Penertiban  terhadap kawasan itu terus dipacu Satpol PP lewat patroli rutin. Agaknya, atensi terhadap ketertiban kawasan dan para pedagang kaki lima kerap kali ditemukan masih kucing-kucingan dengan petugas.
Seperti di kawasan Pasar Tanjung, petugas rutin melakukan patroli untuk mengawasi pedagang yang kerap kali menggunakan trotoar sebagai lokasi berdagang. Kemudian, titik-titik tertentu di Jl Residen Pamuji yang masih digunakan berdagang. Padahal, daerah itu telah terdapat tanda larangan.
Hal serupa juga dilakukan di Jl Bhayangkara. Satpol PP juga beberapa kali telah memperingatkan sejumlah pedagang menggelar di kawasan yang terlarang berdagang. Hanya saja, untuk peringatan petugas masih menggunakan cara persuasif.
”Kepada anggota memang kita intensifkan patroli rutin. Terutama di kawasan-kawasan yang masuk kawasan tertib lalu lintas,” ungkap Mashudi, Kepala Satpol PP Kota Mojokerto, Kamis (4/2) kemarin.
Mantan Sekretaris Disnakertrans ini juga meminta petugas jajarannya untuk mengedepankan cara persuasif dalam penegakan Perda. Lantaran, dia yakin kalangan PKL yang menggelar lapak dagangan di trotoar masih bisa diberitahu untuk pindah. ”Yang pertama jelas persuasif. Kita ingatkan dulu mereka. Kalau yang di kawasan tertib lalu lintas memang harus ditertibkan. Intinya sampai pedagang itu tertib,” jelas Mashudi.
Selain kawasan itu, ada kawasan lain yang kini menjadi perhatian pihaknya. Yakni, kawasan Alun-alun Mojokerto. Kawasan itu yang tengah dalam pembenahan dan rehabilitasi memang perlu dukungan Satpol PP. Soalnya, alun-alun termasuk ikon Mojokerto sehingga perlu didukung pembenahannya.
”Alun-alun masih menjadi prioritas kami. Apalagi, sekarang kan tengah dipercantik lagi. Kita tidak ingin alun-alun yang sudah cantik dirusak oleh tangan-tangan jahil,” bebernya.
Satpol memang masih menggodok rencana pendirian pos jaga di alun-alun. Keberadaan pos itu terbilang bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. Namun untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat yang menggunakan fasilitas publik di alun-alun itu. ”Kalau alun-alun sudah rampung dibenahi perlu dijaga. Agar, orang yang ke alun-alun datang itu merasa nyaman,” tandas Mashudi.
Untuk diketahui sebelumnya, Alun-alun Kota Mojokerto sebagai alun-alun terkumuh nampaknya bakal segera sirna. Pasalnya, wajah salah satu ikon daerah itu kini lambat laun mulai berganti dengan keindahan dan kecantikannya.
Sejumlah perombakan besar dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Mojokerto demi memperindah wajah ikon kota dari yang mulanya sepi, gelap, kotor dan rusak menjadi indah, asri, terang, berwarna dan nyaman. [kar]

Tags: