1 Simulasi Tanggap Bencana Butuh Rp500 Juta

Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussain, M.si saat menyematkan slempang pada perwakilan peserta sosialisasi dan simulasi tanggap bencana kegagalan industri di Alon-alon Kabupaten Tuban. (Khoirul Huda)

Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussain, M.si saat menyematkan slempang pada perwakilan peserta sosialisasi dan simulasi tanggap bencana kegagalan industri di Alon-alon Kabupaten Tuban. (Khoirul Huda)

Tuban, Bhirawa
Bencana tidak hanya ketika terjadi banjir bandang atau tanah longsor, juga kebakaran atau yang berkaitan dengan faktor alam, bencana juga bisa terjadi pada area industri, seperti kebocoran gas beracun atau gas H2S, pengolahan limbah B3 yang tidak baik, dan lain-lain.
Guna mengantisiapasi hal tersebut, apalagi di Bumi Wali Tuban saat ini banyak industri berat berskalan nasional dan multi nasional, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban bekerja sama dengan Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) melakukan pelatihan dan simulai tanggap bencana.
“Dengan adanya simulasi ini, warga di ring 1 bisa lebih siap dan tahu apa yang harus diperbuat untuk menyelamatkan diri apabila ada bencana,” kata Joko Ludiyono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Tuban (24/11).
Pelatihan dan simulai tanggap bencana industri Minyak dan Gas Bumi (Migas), yang dilakukan di Desa Rahayu Kecamatan soko Kabupaten Tuban yang merupakan area ring 1 dan anggaran senilai 500 juta disuport penuh JOB PPEJ dengan harapan tim, relawan dan masyarakat memahami ancaman bahaya industri. “Tahun sebelumnya 300 juta, dan saat ini 500 juta ini dari JOB PPEJ selama pelaksanaan,” terang Joko.
Sementara itu, dalam upacara sosialisasi dan simulasi tanggap bencana industri Ir. H. Noor Nahar Hussain, M.Si Wakil Bupati Tuban menghimbau kepada semua perusahaan yang ada di Tuban untuk mewaspadai bencana kegagalan industri.
“Selama ini yang baru melaksanakan simulasi kegagalan industri baru JOB-PPEJ, sementara di Tuban banyak terdapat industri seperti Semen Indonesia, Semen Holcim, TPPI, PLTU Tanjung Awar-awar, dll. Kita berharap semua perusahaan itu mau melaksanakan simulasi seperti ini,” pinta Wabub.
Orang nomor dua dibumi wali tuban ini lebih lanjut mengatakan, dengan simulasi, paling tidak bisa membawa masyarakat mengetahui dan memahami terkait bencana yang mungkin akan terjadi disekitarnya. Sehingga, masyarakat akan tahu apa yang diperbuat jika bencana kegagalan industri tersebut benar-benar terjadi.
“Kegiatan pelatihan ini yang paling penting adalah untuk menyiapkan mental masyarakat, mengetahui apa yang harus dilakukan saat terjadinya bencana, sehingga, dapat memperkecil resiko atau korban dari bencana tersebut,” Pungkas Wabub Tuban.
Seratus lebih petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polres, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Palang Merah Indonesia (PMI), Pemadam Kebakaran (Damkar), dan juga Dinas Perhubungan (Dishub), Banser Ansor Serbaguna (Bagana), masyarakat sekitar JOB PPEJ mengikuti simulai kegagalan industri. [hud]

Tags: