Sejumlah Desa di Gresik sudah Mencairkn BLT Dana Desa

Gresik,Bhirawa
Perintah Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto  untuk segera mencairkan BLT (Bantuan Langsung Tunai) Dana Desa (DD) langsung direspon cepat oleh sejumlah Kepala Desa(Kades). Seperti dilakukan di Desa Sidorejo, Kecamatan Bungah yang langsung mencairkan BLT DD kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM),  Kamis (30/4). Bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan  selama tiga bulan itu diperuntukkan bagi warga miskin baru terdampak Covid-19 yang belum menerima PKH maupun Kartu Sembako.
Wakil Bupati (Wabup)  Gresik Moh Qosim mengatakan, ia ingin memastikan bantuan dari pemerintah pusat itu benar-benar bisa bermanfaat dan juga tepat sasaran.
“Makanya, dana desa yang semula dipakai untuk bangunan fisik sebagian diarahkan untuk BLT dan PKTD (Padat Karya Tunai Desa),” ujar Moh Qosim.
Ditegaskan Bupati, penyaluran BLT DD ini berupa uang tunai sebesar Rp 600 ribu per KK selama tiga bulan. Bukan dalam bentuk sembako. Bantuan ini diharapkan Wabup Qosim dapat mendorong roda perekonomian desa.”Seperti mereka yang biasa berjualan dan terdampak Covid-19 bisa kembali berjualan lagi dengan menggunakan uang BLT DD. Sejauh ini yang sudah melaksanakan Musdes masih ada 80 persen. Insya Allah dalam minggu ini akan tersalurkan,” paparnya.
Adapun para penerima BLT DD ini ada beberapa kategori. Mulai dari sangat miskin, miskin, hampir miskin dan rentan miskin. Seperti contoh pekerja yang terkena PHK atau dirumahkan, sopir, PKL yang kehilangan pekerjaan, muadzin dan marbot juga berhak mendapat bantuan.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Pemkab Gresik, Malahatul Fardah menjelaskan, selain Desa Sidorejo sejumlah desa sudah siap  menyalurkan dana BLT DD ke masyarakat.
Untuk penyaluran  selain Desa Sukorejo yang menyalurkan ke 45 KPM, Desa Baron Kecamatan Dukun juga menyalurkan ke 87 KPM. Desa Kambingan 89 dan Dadapkuning Kecamatan Cerme 100 KPM.
“Jadi desa lainnya juga akan menyalurkan BLT DD sesuai dengan penerima yang sudah disepakati dalam Musdes penggunaan dana desa untuk penanganan Covid-19,” imbuhnya.
Fardah menjelaskan, untuk teknis penyaluran dana Bantuan Langsung Tunai pihaknya mengandeng  Bank Jatim dengan cara melakukan jemput bola ke desa-desa. Tentu, pembagiannya tetap dilakukan dengan social distancing atau berjarak sekitar satu meter. “Jadi petugas tinggal mencocokan data penerima BLT DD saja. Melalui virtual itu, kemudian KPM menerima uang secara tunai Rp 600 ribu,” jelas Fardah.(eri)

Tags: