Sekber Benteng NKRI Tolak Aksi Separatisme

Ratusan masa Sekber Benteng NKRI melakukan aksi di depan Gedung Negara Grahadi untuk melawan gerakan separatisme, Senin (16/7) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Ratusan massa yang tergabung dengan Sekber Benteng NKRI melakukan aksi turun ke Jalan tepatnya di depan Gedung Negara Grahadi dan Balai Kota Surabaya, Senin (16/7) kemarin. Mereka melawan aksi-aksi yang mengarah kepada gerakan separatisme di Indonesia, khususnya di Kota Pahlawan.
Berbagai spanduk dibentangkan di depan patung Gubernur Suryo. Spanduk tersebut bertuliskan ‘Arek Suroboyo Cinta NKRI !!! AMP jangan bikin rusuh’, ‘Tindak Tegas Provokator yang Mencoba Memecah Belah NKRI’ dan ‘Bu Risma, jangan biarkan Surabaya jadi sarang Makar oleh segelintir oknum mahasiswa Papua yang ingin merongrong NKRI’.
Orasi pun disuarakan secara bergantian dari masing-masing Ormas yang ada dalam Sekber Benteng NKRI. Mulai dari Front Pembela Islam (FPI), Pemuda Pancasila, Patriot Garuda (PATGA), BHOEMIPUTERA, Front Pancasila, Laskar Garuda Nusantara (LGN). Selain itu disusul Ormas dari KOKAM, Pemuda Mujahidin, Indonesia Centre Jatim dan Komunitas Garuda Sakti Surabaya (KGSS).
“Mereka (Mahasiswa Papua, red) datang kesini itu mencari ilmu untuk membangun Papua. Bukan malah melakukan aktifitas yang memecah belah NKRI. Apakah ini dibenarkan?,” teriaknya salah satu orator.
Menurut dia, Mahasiswa Papua ini juga bagian dari warga Negara Indonesia yang harus menjaga secara bersama-sama. “Bukan malah menjadi kompor-kompor. Bahwasannya NKRI dan Pancasila di dada kami semua. Kata siapa warga Surabaya tidak rukun,” jelasnya.
Sementara, Ketua Sekber Benteng NKRI, Arukat Djaswadi menegaskan bahwa pihaknya secara tegas menolak dan siap melibas separatis yang berada di Surabaya. Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada aparat keamanan bertindak tegas terhadap separatis.
“Kami Arek Suroboyo, cinta NKRI, toleran dan cinta damai. Separatis yang berlindung di balik AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) jangan bikin rusuh,” tegasnya.
Menurut Arukat, bahwasannya mahasiswa Papua adalah saudara. Namun, baginya, musuh bangsa Indonesia adalah separatis yang berlindung dibalik nama mahasiswa Papua. “TNI dan Polri kami minta mengambil tindakan tegas provokator yang mencoba memisahkan diri dari NKRI,” pintanya.
Selain itu, Arukat juga menanyakan kembali ketegasan Pemkot Surabaya terhadap kelompok Separatis, khususnya yang berada di Surabaya. “Karena selama ini di kantornya mahasiswa Papua ini tidak pernah ada bendera Merah Putih berkibar. Mulai hari ini harus ada bendera kita Indonesia berkibar disana,” terangnya.
Pernyataan tegas juga disampaikan Sekretaris Daerah FPI Jatim, KH Khoirudin disela aksinya. Pihaknya siap melibas Separatis yang ada di Indonesia. “Beda agama boleh, beda Ormas boleh asal jangan sampai ada bentuk-bentuk pelecehan agama,” terangnya.
Menurut dia, aksi turun ke jalan kali ini untuk mempertahankan NKRI dengan gerakan persaudaraan. “Ini sikap untuk menunjukkan kita sebagai saudara untuk sama-sama mempertahankan bangsa Indonesia,” pungkasnya. (geh)

Tags: