Semen Gresik Indonesia dan Pemkab Grobogan Kunjungi Command Center 112

Rombongan dari Semen Gresik Indonesia ketika mengunjungi Command Center untuk mempelajari sistem siaga 112 yang dipunyai Pemkot Surabaya, Rabu (6/12). [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Semen Gresik Indonesia dan Pemerintah Grobogan ternyata tertarik dengan sistem Siaga 112 yang dipunyai Pemkot Surabaya.
Hal ini dikarenakan inovasi sistem tanggap darurat dari Pemkot Surabaya menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak instansi untuk datang dan berkunjung secara langsung untuk melihat proses penanganan laporan kegawatdaruratan.
Pertama, rombongan dari PT Semen Gresik Indonesia Tbk datang berkunjung ke gedung Siola untuk mengetahui secara langsung proses di dalam Command Center dan juga cerita yang ada di balik pembangunan sistem Siaga 112.
Rombongan diterima langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya Antiek Sugiharti. Kepada rombongan Semen Gresik, Kepala Dinkominfo Kota Surabaya ini menceritakan tentang awal mula terbentuknya sistem Siaga 112 ini.
”Sebelum ada nomor tunggal 112, masyarakat harus mengingat banyak nomor untuk banyak kejadian. Dari kejadian tersebut, Ibu Wali Kota berupaya untuk menciptakan sebuah sistem tanggap darurat yang terintegrasi dengan nomor yang mudah diingat oleh semua orang,” katanya, Rabu (6/12).
Antiek juga menjelaskan bahwa pusat kendali di Command Center di gedung Siola terdiri dari banyak instansi atau dinas yang bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Seperti Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan, Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta dari Kepolisian.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya Yusuf Masruh yang ikut mendampingi mengatakan bahwa sistem ini sangat bermanfaat untuk seluruh masyarakat.
Ia mengatakan bahwa laporan yang diterima sangat beragam, seperti dulu pernah ada laporan kucing terjebak di atap atau sapi yang masuk ke sungai dan tidak bisa keluar.
Sebelumnya dari Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah juga mengunjungi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Surabaya Guna mempelajari inovasi mengenai Integrasi dalam pelaksanaan tata ruang yang diterapkan di Surabaya serta Command Center 112.
Sekitar 28 peserta rombongan dari Kabupaten Grobogan diterima oleh Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya Lilik Arijanto.
Lilik Arijanto menjelaskan ide awal dari terbentuknya Command Center 112 merupakan arahan langsung dari Wali Kota Surabaya. Dia menjelaskan tentang Command Center bahwa sejak diresmikan Wali Kota Surabaya pada akhir Juli 2016 lalu, Command Center telah efektif melayani aduan darurat masyarakat melalui nomor pengaduan 112.
“Nomor tersebut bisa diakses 24 jam dan bebas pulsa,” kata Lilik.
Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Grobogan Agus Sutiono menyampaikan tujuan kedatangannya untuk mengetahui lebih dalam mengenai Command Center 112 serta pelaksanaan tata ruang yang diterapkan di Kota Surabaya. [dre]

Tags: