Setelah Lebaran Pemkot Surabaya Kebut Pengerjaan Trem

Tim yang terdiri dari Bappeko dan Dishub kota Surabaya sedang menandai titik awal pengerjaan jalur trem di Joyoboyo.

September Rencananya Pemasangan Rel
Pemkot, Bhirawa
Pemerintah melalui Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan telah menargetkan pengerjaan angkutan massal cepat berupa trem di Kota Surabaya akan selesai sebelum 2020.
Untuk merealisasi target tersebut, pemerintah akan bergerak cepat setelah Lebaran 2017 nanti. Beberapa tahapan penyelesaian pengerjaan trem yang akan dibangun dari jalur utara-selatan siap dikebut.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan Pemkot Surabaya bersama Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan juga PT KAI telah bertemu untuk membahas percepatan pengerjaan trem.
Pertemuan itu digelar di Balai Kota seusai kunjungan Direktur Jenderal Perkeretapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada 16 Juni lalu.
“Dari pertemuan tersebut, paling tidak Juli nanti akan mulai digelar lelang trem untuk anggaran yang sudah ada. Untuk lelangnya, mereka (Kemenhub) yang melaksanakan. Kami (Pemkot Surabaya) nggak tahu,” tegas Agus Imam Sonhaji, Rabu (21/6).
Menurut Agus Sonhaji, proses lelang tersebut kemungkinan memakan waktu 1,5 bulan. Berikutnya, setelah didapat pemenang dan tanda tangan kontrak, pemenang lelang akan melakukan pengecekan lapangan (cek fisik) untuk pengerjaan pemasangan rel.
“Lelang paling lama 1,5 bulan. Jadi kemungkinan September sudah bisa pasang relnya. Meski nggak seluruhnya, mungkin sekitar 4-5 kilometer dulu,” jelas pejabat alumnus ITS ini.
Untuk pemasangan rel trem ini, Agus menyampaikan rencananya akan mengoptimalkan median jalan dari mulai titik 11.450 di Jalan Tunjungan sebagai titik awal pengerjaan trem. Dia optimistis, pemasangan rel nantinya tidak akan terlalu menganggu kelancaran arus lalu lintas.
“Pak Irvan (Kadishub, red) nantinya juga akan melakukan pengaturan dengan menyiapkan rekayasa lalu lintas. Intinya agar bagaimana lalu lintas tidak terganggu,” jelas Agus Sonhaji.
Selama menunggu progres lelang, Agus menegaskan bahwa Pemkot Surabaya juga akan terus bergerak. Fokusnya adalah menuntaskan pengerjaan fisik.
Semisal pelebaran jalan di Simpang Dukuh yang nantinya diplot untuk pengalihan arus lalu lintas dari arah Jalan Gemblongan-Jalan Genteng Kali menuju Jalan Gubernur Suryo.
“Fokus Pemkot Surabaya menuntaskan fisik jalannya. Nantinya lebar jalannya akan seperti Jalan Tunjungan,” sambung mantan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang ini.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretapian Prasetyo Boeditjahjono menyampaikan, pengerjaan trem di Surabaya diharapkan bisa selesai sebelum 2020.
Menurutnya,  pengerjaan proyek trem akan dibangun pemerintah pusat. Sementara PT KAI akan bertindak sebagai operator yang mengoperasikan trem.
Perihal pendanaan, Prasetyo menyebut pembangunan tahun ini memakai APBN. Untuk 2017 ini, anggaran yang baru dianggarkan sebesar Rp 100 miliar.
“Untuk pendanaan 2017 ini dapatnya seperti itu, tapi nanti sambil jalan bisa kita selesaikan. Sudah banyak skema pembiayaan yang bisa diterapkan. Bu Risma ini sudah ke Jakarta beberapa kali, rapat dengan kami (Kemenhub) dan juga Kementerian Keuangan,” jelas alumnus pasca sarjana UGM Jogjakarta ini. [dre]

Tags: