Sidoarjo Fasilitasi PAUD Gratis untuk Dhuafa

Nampak suasana pembelajaran di PAUD Bustanul Hikmah. [achmad suprayogi/bhirawa]

Nampak suasana pembelajaran di PAUD Bustanul Hikmah. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk memfasilitasi masyarakat yang masih kurang mampu (dhuafa) untuk mengantarkan anak-anaknya ke sekolah PAUD (Pendidikan Usia Dini). Yayasan Perpustakaan Taman Ilmu Masyarakat (Perpustim) telah mendirikan sekolah PAUD gratis, diperuntukan bagi anak-anak yang orang tuanya tak mampu untuk menyekolahkan.
Menurut pendidiri Yayasan Perpustim, M Fauzi saat ditemui, Rabu (7/10) mengatakan, dengan didirikannya Paud ini sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan sejak usia dini, sekaligus sinkronisasi program dengan Perpustim yang memiliki semboyan Berilmu Beramal untuk Kelestarian Alam dan Lingkungan.
”Setelah dilakuan pendataan, kami tak mengira kalau peminatnya cukup banyak. Untuk tahun ajaran kali ini, anak yang mengikuti kelas PAUD berjumlah 37 anak. Jumlah itu merupakan angka yang jauh dari perkiraan, karena target kami hanya 15 anak untuk satu kelas. ”Namun ketika melihat antusias masyarakat yang begitu besar maka berubah menjadi dua kelas,” jelas Fauzi.
Fauzi menjelaskan, kalau persyaratan untuk mengikuti program PAUD gratis ini tak terlalu sulit seperti pada umumnya, karena cukup dengan menyerahkan foto copy Kartu Keluarga (KK) dan dua lembar foto calon murid ukuran 3 kali 4. Meskipun demikian, ternyata masih ada sebagian wali murid yang tak memiliki KK. ”Pengurus sadar akan kelemahan semacam ini, sehingga mereka masih tetap bisa mengikuti program ini dengan menyerahkan copy KTP kedua orangtua sebagai penggantinya,” jelas Fauzi lagi.
Ada tiga orang guru yang mengajar di PAUD ini, yaitu Imroatul Mufidah, Ustadza dan Urifah. Jadi sebagian besar mereka yang daftar ke PAUD ini adalah orangtuanya yang berdomisili di Desa Sukorejo, Kec Buduran ini, atau mereka yang kontrak dan kos di desa setempat ini. ”Jika melihat antusias masyarakat yang begitu besar, sekaligus menengok jauh akan manfaat program PAUD, diharap bisa terus berkelanjutan,” tutur Imroatul Mufidah yang menjadi salah satu guru pengajar sekolah yang didirikan pada tanggal 21 September 2015 lalu.n ach

Tags: