Siswa Suku Tengger Bersih-bersih Masjid dan Pura

Sejumlah siswa membersihkan Pura Darma Santi di Desa Sapikerep.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Beragam cara bisa dilakukan untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila sekaligus meningkatkan rasa kebersamaan antar umat beragama. Salah satunya seperti dilakukan ratusan siswa SMAN 1 Sukapura, Kabupaten Probolinggo menggelar bersih-bersih rumah ibadah yang ada.
Siswa yang memiliki latar belakang agama berbeda itu secara serentak membersihkan dua rumah ibadah berupa Masjid Nurul Fatah dan Pura Darma Santi di Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura. Meski berbeda agama, ratusan siswa itu terlihat sungguh-sungguh dalam membersihkan tempat ibadah itu.
Kepala SMAN 1 Sukapura Mistari, Kamis (5/10) mengatakan, kegiatan semacam ini sudah selayaknya dilakukan dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Yang mana, sila pertama yang menjunjung tinggi Ketuhanan Yang Maha Esa diwujudkan dengan saling menghargai antarumat beragama.
“Ini kan bentuk toleransi. Dengan cara saling menghargai satu sama lain. Yang Islam membersihkan rumah ibadah yang Hindu dan yang Hindu membersihkan rumah ibadah yang muslim. Dengan begini akan tercipta toleransi yang murni tanpa dibuat-buat,” ujarnya.
Menurutnya, keberagaman diantara siswa harus terus dijaga. Itu dilakukan agar ketika mereka sudah beranjak dewasa, meski berbeda agama kerukunan mereka agar tetap terjaga.
“Ini harus dijaga dengan baik. Momen Kesaktian Pancasila ini sangat bagus digunakan sebagai momen untuk mempersatukan segala jenis suku, budaya, dan agama,” katanya.
Kegiatan ini juga diikuti Camat Sukapura Yulius Christian. Menurutnya, kegiatan ini sejatinya untuk memberikan pelajaran kepada para siswa yang sebentar lagi menginjak ke kehidupan yang lebih matang.
“Tentunya untuk memberikan mereka pelajaran melalui peringatan ini sebagai bentuk kebhinekaan. Dengan demikian, mereka yang nantinya kembali ke masyarakat bukan sebagai pelajar akan membawa Pancasila sesuai dengan maknanya, paparnya.
Betapa pentingnya memberikan pelajaran kepada siswa sebelum kembali dan menginjakkan ke dunia yang lebih tinggi. Dengan dibekali pemahaman Pancasila sejak dini dan langsung dipraktikkan, maka akan teringat terus oleh mereka.  Lebih lanjut dikatakannya, bersih-bersih yang dilakukan siswa bersama warga itu sudah sering dilakukan, seperti halnya beberapa waktu sebelumnya berdama pihak-pihak terkait dengan wisata Gunung Bromo menggelar kerja bakti, Jumat bersih. Yakni membersihkan kawasan Bromo dari sampah erupsi, dan memperbaiki jalur lautan pasir yang terdampak lahar dingin akibat curah hujan tinggi.
Meliputi karyawan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) wilayah 1, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), pelaku wisata Jeep, Kuda, PKL, Ojek motor, Asongan dan elemen masyarakat sekitar taman nasional.
Siswa SMA dan SMKN Sukapura, Muspika Sukapura, taruna tanggap bencana (Tagana) serta Kodim 0820 Probolinggo juga terlibat, dengan jumlah personel keseluruhan mencapai 440 orang.
Dalam pelaksanaan, berbagai elemen yang terlibat kerja bakti berbagi tugas. Pelaku wisata kuda misalnya, kerja bakti di sekitar bawah tangga sampai tempat transit kuda dekat ponten lautan pasir.
Pelaku wisata jeep, bertugas di lokasi antara tempat transit jeep, sampai bukit teletubis. Masyarakat atau elemen lain, menyesuaikan kondisi saat pelaksanaan kerja bakti yang berlangsung sampai siang.
“Kegiatan ini sebagai implementasi Pancasila yang sesungguhnya. Mulai dari sila pertama hingga yang terakhir tercakup semua dalam kegiatan ini,” tambahnya. [wap]

Tags: