SKPD Masih Lamban Kirim Paket Lelang ke P2BJ

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Meski sudah ada intruksi Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo agar seluruh lelang pengerjaan proyek bisa masuk pada Januari ternyata tidak semua ditaati. Itu terlihat dari data yang masuk pada UPT Pelayanan Pengadaan Barang Jasa (P2BJ) Jatim, instansi yang ditugasi Gubernur untuk melakukan lelang di lingkungan Pemprov Jatim.
Berdasarkan data dari P2BJ per 22 Januari 2016, total paket lelang yang masuk hanya 184 paket. Dari jumlah tu, paling banyak jenis pengadaan barang dengan total 73 paket, disusul jenis pengadaan jasa lainnya 61 paket. Sedangkan jenis pengadaan konsultasi baru 24 paket dan jenis pengadaan konstruksi hanya 26 paket.
Menurut Kepala UPT P2BJ Ir Yuswanto MSi, pihaknya tidak mengetahui pasti masih minimnya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Jatim yang memasukkan paket lelangnya ke P2BJ. Sebab dirinya hanya memiliki kewenangan untuk melelang paket yang berasal dari SKPD.
“Yang jelas kami telah membuka lelang untuk tahun anggaran 2016 pada 29 Oktober 2015 lalu. Pada Oktober itu, juga sudah ada surat edaran dari Sekdaprov Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM yang isinya meminta SKPD untuk segera memasukkan lelang 2016,” kata Yuswanto, Minggu (24/1).
Sebelum 2016, yakni sekitar November hingga Desember 2015 memang sudah ada beberapa SKPD yang memasukkan lelang ke P2BJ. Namun lelang yang dimasukkan bersifat pengadaan jasa seperti makanan pasien, makanan panti sosial, jasa pengamanan dan cleaning service. Sementara untuk lelang konsultasi dan kontruksi baru masuk awal Januari 2016.
Yuswanto memprediksi, puncak masuknya paket lelang ke P2BJ bakal terjadi pada Maret nanti. Ini seiring adanya instruksi dari Presiden Joko Widodo yang memerintahkan paket lelang konstruksi harus selesai pada Maret. Lelang konstruksi itu seperti jalan, jembatan, saluran irigasi dan gedung.
“SKPD-SKPD yang paling banyak lelangnya itu seperti Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Cipta Karya, Dishub, Dinas Perikanan dan rumah sakit. Kami target September 2016 sudah tidak ada lelang yang masuk, atau paket lelangnya sudah habis,” tuturnya.
Menurut dia, pada 2015 lalu paket lelang habis pada Oktober dengan total paket 1.528 paket atau naik dari 2014 yang mencapai 1.300 paket. “Kami memperkirakan pada 2016 ini jumlah paket lelangnya akan menurun seiring melambatnya perekonomian,” tuturnya. [iib]

Tags: