SMADA Situbondo, Sekolah Jaringan di Kota Santri

Marta Mila Sugesthi bersama Kadispendik Provinsi Jatim Dr Saiful Rakhman dan Kakancabdindik wilayah Situbondo Mahrus Syamsul usai mengikuti launching sekolah jaringan. [sawawi]

Dipercaya Dipendik Jatim, Sambut Era Informasi Digital Sekolah
Situbondo, Bhirawa
Satu dari dua SMA Negeri Situbondo yang dipercaya Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk melaksanakan sekolah jaringan membuat SMADA atau SMA 2 Situbondo langsung siap siaga Kamis (6/9). Dengan dipimpin Kepala Sekolah (Kasek) Suyono dan pengelola video conference sekolah jaringan Sudarminto secara resmi melaunching program perdana jaringan tehnologi informasi yang digagas Dipendik Jatim di ruang conference SMADA tersebut.
Kasek SMADA Suyono mengatakan program Dipendik Provinsi Jatim ini merupakan salah satu program yang digagas khusus bernama sekolah jaringan.Untuk itu, kata Suyono, lembaganya sejak kemarin bisa mengakses pertama kali program bimbingan belajar melalui VC (Video Conference). Namun karena SMADA masih tahap persiapan, akunya, SMADA baru mencoba dengan mengakses tanpa mengikutsertakan murid karena jaringan terganggu.”Insya Allah pada jadwal berikutnya SMADA akan selalu mengikuti dengan baik,” tutur mantan Kasek SMAN 1 Panarukan Situbondo itu.
Masih kata Suyono, keberadaan sekolah jaringan ini dirasa sangat bermanfaat untuk menambah wawasan khususnya para peserta didik. Kata Suyono, saat ini giliran melakukan video conference tahap pertama dan kedua adalah SMA 5 Surabaya dan SMAN 1 Malang dan selanjutnya kemungkinan adalah SMADA Situbondo. Dengan program sekolah jaringan ini, tuturnya, SMADA kedepan tidak akan mengalami ketertinggalan informasi. “Meski jarak kita jauh, dengan menjadi sekolah jaringan kita tetap mendapatkan informasi yang sama. Saya sangat berterimakasih kepada Kadis Pendidikan Provinsi Jatim tentang program sekolah jaringan ini,” papar Suyono.
Mantan Kasek SMAN 1 Besuki itu menambahkan dirinya berharap kepada sekolah imbas yang ada di Kabupaten Situbondo untuk mendukung sekolah jaringan ini. Apalagi, terangnya, untuk menjadi sekolah jaringan ini syarat dan tahapannya sangat mudah. Hanya cukup dengan memiliki jaringan internet, kamera, mikropon pengeras suara LCD maka bisa bergabung di sekolah jaringan. Program ini juga bisa pakai laptop dan android. Jika tidak ikut maka sangat rugi kalau tidak ikut sekolah jaringan ini, ” papar Suyono.
Sementara itu Sudarminto pengelola video conference sekolah jaringan SMADA mengatakan program ini diawali dari workshop di Surabaya yang diikuti 114 SMA se Jatim..Untuk SMA yang ada di Kabupaten Situbondo hanya diwakili dua SMA yakni SMAN 1 dan SMAN 2. Sudarminto menambahkan semua sekolah jaringan mengikuti video conference sesuai dengan tipe yang sudah terjadwal. Alhamdulillah kata Sudarminto secara umum tidak ada kendala dan hanya ada kendala jaringan wifi dalam waktu singkat kemarin. “Kendala utama hanya bersifat pasif. Hanya ada usulan kedepan secara pelan program ini bisa di aploud di medsos sehingga sewaktu waktu bisa mengikuti,” aku Sudarminto.
Sudarminto berharap bagi semua kegiatan sekolah bisa disharing melalui video konference sehingga hubungan kedekatan antara Dipendik Provinsi Jatim dengan sekolah termasuk program unggulan bisa dishare.” Ini tidak usah perangkat mahal. Kita bisa tampil dengan kamera yg bagus dan bisa mengakses lewat HP,” pungkas Sudarminto.

Raih Juara Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten
Selain sukses menjadi sekolah jaringan siswa SMADA Situbondo juga berhasil meraih juara pemuda pelopor tingkat Kabupaten tahun 2018. Yang membanggakan lagi, siswa SMADA mampu menyapu bersih juara 1, 2 dan 3 pada lomba pemuda pelopor tersebut. Keberhasilan ini disambut gembira oleh keluarga besar SMADA mulai kepala sekolah, tenaga pendidik, siswa, orang tua dan pengurus komite sekolah.
Kasek SMADA Suyono menuturkan siswanya berhasil mengikuti pemuda pelopor bidang tertib berlalu lintas di Kabupaten Banyuwangi tahun 2018 baru baru ini. Suyono bangga karena mampu membawa pulang juara 1, 2 dan 3. Namun dari ketiga siswa berprestasi tersebut, kata Suyono, hanya juara 1 dan 2 yang berlomba tingkat Provinsi Jawa Timur. “Siswa berprestasi yang berhasil menjadi juara pemuda pelopor 2018 ini memiliki sikap yang bagus disekolah, dijalan raya, sikap dalam berkendara serta sikap yang baik selama dirumah,” tutur Suyono.
Sementara itu salah satu guru berprestasi SMADA Marta Mila Sughesti menandaskan dua siswa berprestasi dikirim sekolah pada tingkat Provinsi Jatim karena berhasil mengalahkan siswa SMA lain di Kabupaten Situbondo. Pemuda Pelopor ini menjadi menjadi contoh bagi pemuda dan siswa se Situbondo dalam tertib berlalu lintas kendaraan di jalan raya.”Semua siswa se Kabupaten Situbondo ikut lomba kegiatan di Banyuwangi,” kupas Martha.
Selain meraih juara 1 dan 2 pemuda pelopor, sambung Martha, SMADA juga ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata mandiri, sekolah Rujukan dan sekolah jaringan di Situbondo. “Ini sangat sesuai dengan visi SMADA PRIMA dengan semboyan maju bersama pantang menyerah hebat semua,” pungkas Martha saat mendampingi Kasek SMADA Suyono. [awi]

Tags: