Stok Masker Tipe N95 di RSUD Kabupaten Jombang Menipis

Caption Foto : 1.Sejumlah Petugas RSUD Jombang tengah menunjukkan Alat Pelindung Diri (APD) Rabu (12/02/2020) [arif yulianto/ bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Selain menyiapkan ruang isolasi, RSUD Jombang juga menyiapkan tim isolasi untuk menghadapi Virus Corona. Persiapan petugas ini juga didukung dengan sejumlah peralatan pendukung lainnya. Hanya saja saat ini, stok salah satu APD (Alat Pelindung Diri) yakni masker N95 mulai menipis di rumah sakit tersebut.
Direktur RSUD Jombang, Pudji Umbaran mengakui kesulitan memenuhi stok masker jenis N95 ini. Dikatakannya, sejumlah distributor juga kehabisan stok. Hal ini tersebut ditengarai akibat meningkatnya kebutuhan akan masker tersebut sejak merebaknya Virus Corona akhir-akhir ini.
“Problem yang kita hadapi kebutuhan, Masker N95, persediaan kita terbatas. Yang reguler masih ada sekitar 50-an dan yang program TB (TBC) ada sekitar 350-an. Jadi total ada 400-an,” ujar Pudji Umbaran kepada sejumlah wartawan, Rabu (12/02/2020).
Dia menambahkan, RSUD Jombang terus berupaya secara maksimal memenuhi pengadaan stok Masker N95. Sebab, masker jenis ini merupakan alat pelindung yang standar digunakan untuk melayani pasien.
Pudji Umbaran mengungkapkan, stok yang sangat minim ini akan dimaksimalkan penggunaannya. Pihaknya membatasi pemakaian Masker N95 tersebut hingga stok kembali aman dan normal.
“Kita sudah simulasikan. Jika ada satu kasus (Corona) saja, kebutuhannnya mencapai 27 set item, atau satu kasus itu 27 masker yang dibutuhkan. Ini sementara kita batasi penggunaannya yang N95, sementara kita pakai masker biasa, masker bedah yang hijau,” paparnya.
Pudji Umbaran membeberkan, Masker N95 merupakan salah satu APD utama yang dibutuhkan petugas kesehatan menangani pasien dengan diagnosa terpapar penyakit berat bahkan menular, seperti Corona dan TBC.
“Masker tidak bisa dipakai secara umum. Yang N95 bisa menyaring partikel hingga 95 persen, sedangkan masker bedah bisa menyaring 50 persen,”pungkas Pudji Umbaran.(rif)

Tags: