Tahun Ini, Pemkab Lamongan Targetkan 80 Desa Mandiri Terwujud

10 desa mandiri juga telah dilaunching oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dengan memperhatikan keunggulan yang dimiliki masing – masing desa.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,Bhirawa.
Pemkab Lamongan menargetkan sekitar 80 Desa Mandiri bisa diwujudkan pada tahun 2022. Pengenalan dan pengembangan potensi desa serta penguatan kolaborasi antar desa menjadi dua strategi yang diusung Pemkab Lamongan untuk mencapai terget capaian Desa Mandiri.
Target ini menurut Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi akan dicapai dengan motivasi dari memperoleh penghargaan Kecepatan Pembangunan Desa kategori Pertama karena keseluruhan desanya memiliki status desa berkembang, maju, dan mandiri.

“Lamongan ini termasuk desa-desanya banyak yang sudah desa mandiri. Ke depan target kita untuk desa Mandiri sekitar 80 ini sudah realistis, karena sesungguhnya desa-desa di Kabupaten Lamongan ini sudah bergerak menuju ke arah mandiri, tinggal kita menata, mendampingi, dan tentu mengupgrade beberapa potensi yang sebenarnya belum terungkap dan teradministrasi dengan baik,” terang Pak Yes saat melaunching 10 desa mandiri , Kamis (13/1) kemarin.

Diungkapkan Bupati Yuhronur, bahwa target 80 desa mandiri tahun 2022 merupakan hal yang realistis.Sebab sebenarnya jumlah desa yang sudah bergerak ke arah mandiri ini sudah banyak.

Untuk lebih mendorong terbentuknya Desa mandiri, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menekankan memperhatikan keunggulan yang dimiliki masing – masing desa. Selain menggali potensi dan keunggulan dari desa, hal penting lainya yang disampaikan Bupati yakni soal kolaborasi antar bagian desa yang juga sangat perlu.

Terlebih pada Tahun 2022 semua dusun akan memperoleh dana Bansun (Bantuan Dusun).Tentunya hal tersebut sangat bermanfaat untuk memulai kekuatan finansial dan struktural di desa-desa untuk dapat mewujudkan Lamongan menuju kejayaan yang berkeadilan.

Sementara ke 10 desa mandiri dengan potensinya yang dilaunching menjadi desa berdaya ini yakni Desa Banjarwati Paciran dengan edukasi religi makam Mbah Mayang Madu, Desa Bulu Tengger Sekaran dengan art of letter, Desa Karanggeneng dengan gemerlap pasar cendera, Desa Kranji Paciran dengan pemandian air hangat.

Selanjutnya , Desa Latukan Karanggeneng yang memiliki wisata kampung koi Lamongan, Desa Paciran dengan 1001 oleh-oleh, Desa Sedayu Lawas Brondong yang memiliki usaha air minum kemasan ‘Putri Sidogayah’, Desa Sekaran Edukasi Magot, Desa Sugio wisata alun-alun dan pasar modern, serta Desa Tunggul Paciran yang memiliki potensi unggulan berupa cafe dan rest area.

“Dari 10 desa ini kita bisa melihat bagaimana budaya-budaya yang hendak dibangkitkan, contoh saja di Desa Banjarwati ini dengan wisata religi makam Mbah Mayang Madu tentu ini sebuah desa yang iconic, yang memberikan penjelasan tentang perjalanan historical perkembangan agama Islam di kabupaten Lamongan, seninya, musiknya, ini sebuah keunggulan desa. Kegiatan ini merupakan sebuah momentum untuk Mayang Madu diperkenalkan kepada desa-desa yang lain, juga sebagai sumber inspirasi desa-desa yang belum mempunyai potensi unggulan untuk bisa belajar,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa) Khusnul Yaqin mengungkapkan, bahwa maksud dan tujuan diadakannya launching Desa berdaya ini adalah untuk mewujudkan desa-desa di Kabupaten Lamongan menjadi desa yang mandiri.

“Keseluruhannya dan nantinya bisa menjadi Desa budaya yang memiliki kekuatan didalamnya, serta keunggulan spesifik sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya,” ungkapnya.

“Perlu kami sampaikan bisa mandiri saat ini di Lamongan ada 34 desa, dan bisa bergerak dengan cepat dan kita namakan desa berdaya ini ada 10.Kita harapkan bisa terus sampai semua desa di Kabupaten Lamongan bisa menjadi desa berdaya seluruhnya,” imbuh Khusnul Yaqin.

Dikonfirmasi terpisah, pendamping Desa berdaya, Dekan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Maftuch menjelaskan, ada dua hal yang menjadi strategi pengembangan desa yakni strategi intervensi cepat dan sustainable.

“Pengenalan potensi desa bisa menjadi pengungkit kegiatan lain di bidang perekonomian dengan berkolaborasi bersama dengan stakeholder ini.Seperti pengenalan i – con makam Mbah Mayang Madu, ini merupakan strategi sustainable,” papar Maftuch.

Hal tersebut direspon juga oleh Pimpinan Pondok Pesantren Sunan Drajat KH. Abdul Ghofur, sespuh NU ini mengungkapkan bahwa beberapa teknologi sudah diterapkan oleh PP. Sunan Drajat dan sudah banyak menghasilkan produk.

“Produk pesantren ini juga dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi desa untuk memunculkan potensi unggulan,” tuturnya. [Aha,Yit.gat]

Tags: