Tak Punya Depo Arsip, Program SIKN di Sidoarjo Bisa Dicabut

Karena keterbatasan tempat penyimpanan arsip, penyimpanan arsip di Kab Sidoarjo sampai meluber di tangga ruangan dan disimpan diatas lantai. Padahal menurut aturannya tidak diperbolehkan. Sebab arsip bisa rusak. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kabupaten Sidoarjo dapat kepercayaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada tahun 2017 ini melaksanakan program sistim informasi kearsipan nasional (SIKN) dan program jaringan informasi kearsipan nasional (JIKN). Di Prov Jatim , program ini hanya di 12 Kabupaten/Kota saja. Namun kepercayaan dari ANRI ini bisa saja dicabut kembali, apabila dalam evaluasi ANRI tiap tahunnya, sampai kini Kab Sidoarjo belum juga mempunya Depo arsip.
Disampaikan Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kab Sidoarjo, Drs Sucipto MM, programSIKN ini memakai aplikasi IT dalam menata arsip. Karena tidak punya depo, tata kelolah kearsipan di Sidoarjo menjadi tidak maksimal. “Tidak ada depo sih masih bisa jalan, tapi gak bisa jalan sesuai dengan standart ANRI, kalau dievalusi ANRI maka program di Sidoarjo ini bisa dicoret,” papar Sucipto, saat dihubungi Minggu (6/8) kemarin.
Disampaikan, selama ini Sidoarjo tidak punya Depo arsip. Sehingga penyimpanan arsip yang ada,dicampur menjadi satu dengan ruang pelayanan petugas. Bahkan arsip yang tidak muat disimpan di rak, akhirnya ditaruh di lantai. “Harusnya itu penyimpanan arsip itu ada Depo arsip tersendiri, kita sudah lama mengusulkan namun hingga kini belum terealisasi,” kata mantan Kabag Humas Kab Sidoarjo itu.
Menurut Sucipto, sampai kini karena tidak punya Depo arsip, maka pelayanan pencarian arsip menjadi tidak maksimal. Dan tentu saja yang terakhir, program SIKN dan program JIKN yang sudah dipercayakan ke Sidoarjo pada tahun 2017 ini, bisa saja dicoret kembali oleh ANRI, setelah dilakukan evaluasi.
Menurut Sucipto, untuk pembangunan Depo arsip ini, pihaknya sudah mengusulkan pembangunannya di Kec Krian, tepatnya di UPT Perpustakaan umum yang ada di Kec Krian. Lahannya masih luas sehingga memungkinkan untuk dibangun Depo.
Ia mengatakan Kabupaten sekelas Sidoarjo yang pelayanan publiknya sudah menjadi perhatian Nasional, masak kalah dengan daerah lain. Karena Kabupaten sekelas Lamongan, Probolinggo dan Tulung Agung saja, informasi yang ia dapat sudah memiliki Depo arsip. [kus]

Tags: