Tantangan Masa Depan Pendidikan Karakter

foto ilustrasi

Proses dan tujuan mulia pendidikan sejatinya tidak hanya sekedar membuat anak didik cerdik dan pandai, namun lebih dari itu pendidikan juga harus berkarakter dan berbudaya. Mewujudkan semua itupun, sejatinya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya, setiap zaman punya cerita dan cara. Termasuk di era digitalisasi saat ini, bisa dipastikan butuh cara tersendiri dalam proses penanaman karakter generasi muda. Sehingga, menjadi logis adanya jika permasalahan penanaman karakter generasi muda tidak lekang oleh waktu untuk terus menjadi perhatian semua pihak. Baik oleh sekolah melalui guru, orang tua, masyarakat, maupun pemerintah.

Perhatian lebih dari pemerintah terlihat dari upaya Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), Agus Sartono yang menekankan bahwa penanaman karakter pada generasi muda perlu terus diperkuat. Upaya tersebut perlu terus diupayakan guna generasi muda memiliki akhlak yang baik, (Sindonews.com,12/12).

Secara regulatif pendidikan yang terfokus pada pengembangan karakter inipun, sejatinya terlihat dari Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang notabenenya merupakan gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Selanjutnya, ditambah dengan UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan mengamanatkan perlunya upaya strategis untuk meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia. Melalui dua regulasi tersebut, setidaknya menyadarkan semua pihak bahwa membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan membutuhkan dukungan banyak pihak. Terlebih, peran orang tua sebagai pembimbing utama dalam pendidikan karakter.

Asri Kusuma Dewanti
Pengajar Universitas Muhammadiyah Malang

Tags: