Terbiasa Jalankan Dua Amanah

H Saifullah Yusuf

H Saifullah Yusuf
Setelah resmi diumumkan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, H Saifullah Yusuf, kini mengemban dua tugas berat selain sebagai Wali Kota Pasuruan. Bagi Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf, menjadi pengurus PBNU merupakan pengabdian sehingga jabatan tersebut tidak akan mempengaruhi kinerjanya sebagai kepala daerah.
Menurut Gus Ipul, dirinya sudah 20 tahun masuk dalam struktur kepengurusan PBNU, mulai Ketua Umum GP Ansor dua periode hingga menjadi salah satu Ketua PBNU dua periode. Saat menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur selama dua periode kemarin, ia juga merangkap sebagai Ketua Umum GP Ansor.
“Insyaallah tidak akan mengganggu kerja kita. Dan ini bukan yang pertama serta sudah cukup lama. Saya sudah terbiasa membagi waktu,” ungkap Gus Ipul.
Ia memastikan, amanah yang didapatkan sebagai Sekjen PBNU tidak akan mempengaruhi jabatannya sebagai Wali Kota Pasuruan. Dua jabatan itu, lanjut Gus Ipul, akan dikerjakan sesuai dengan porsinya dan penuh tanggung jawab. Gus Ipul juga menjamin bisa berbagi tugas dan peran dengan wakilnya, Adi Wibowo, dalam mengambil kebijakan dan merealisasikan program.
Beberapa agenda prioritas untuk pembangunan Kota Pasuruan sudah tuntas. Yakni, penyusunan RPJMD dan revisi Perda RTRW. Di tahun kedua kepemimpinannya saat ini, ia akan fokus merealisasikan program sebagaimana yang sudah disusun dalam RPJMD. “Dua amanah ini, saya tekankan tidak akan bertabrakan. Artinya seiring berjalan. Insyaallah saya sudah terbiasa membagi waktu,” terang Gus Ipul.
Gus Ipul menambahkan, dalam kepengurusan PBNU saat ini semakin lengkap. Sehingga antar pengurus bisa berbagi tugas dengan baik. Di Sekjen, totalnya ada 20 orang yang akan membagi tugas kesekjenan.
“Apabila semuanya tugas sudah dibagi habis, maka tugas-tugasnya akan lebih ringan. Ditambah lagi, saat ini ada kemajuan teknologi, yaitu memberikan kemudahan untuk berkoordinasi. Kita bisa menggelar rapat zoom, tanda tangan juga bisa online,” jelas Gus Ipul.
Ia memastikan tak akan mencampurkan adukkan urusan Pemkot Pasuruan dengan urusan organisasi PBNU. “Kita juga tidak akan menggunakan anggaran (Pemkot Pasuruan) untuk kepentingan pribadi. Tentu kita tidak mencampur adukkan mana urusan organisasi mana urusan pemerintah,” urai Gus Ipul.
Adapun mekanisme penggunaan anggaran Pemkot Pasuruan sudah diatur dalam peraturan dan ketentuan yang sudah ada. Sehingga tidak mungkin campur aduk.
“Ini penting diketahui oleh publik. Misalnya, saya ke Jakarta urusan PBNU, dan apabila tidak ada kaitannya tugas Wali Kota, tentu tidak bisa. Kalaupun ada, bisa boleh. Jadi itu ada aturannya semua. Tidak perlu dikhawatirkan,” kata Gus Ipul.
Saat ini, fokus Gus Ipul adalah pembangunan Kota Pasuruan menjadi Kota Madinah. Adalah maju ekonominya, indah kotanya dan harmoni warganya tetap jalan. “Untuk mewujudkan Pasuruan Kota Madinah, sudah ada pos anggaran sekitar Rp400 juta. Dan tahun ini akan dimulai pembangunannya,” imbuh Gus Ipul. [hil.iib]

Rate this article!
Tags: