Terdampak Proyek KEN, PKL A Yani Kabupaten Nganjuk Minggir !!

Puluhan tenda yang masih belum mencukup dengan jumlah PKL telah disiapkan di Pasar Wage Baru oleh Disperindag Kabupaten Nganjuk.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Kawasan Ekonomi Nganjuk (KEN) telah dimulai pembangunannya dan Jalan A. Yani Nganjuk akan menjadi model sentra perekonomian tersebut. Namun dengan keberadaan KEN, justru pedagang kaki lima (PKL) Jalan A. Yani terpinggirkan dan akan direlokasi di Pasar Wage baru.

“Kami siap merelokasi PKL yang terdampak pembangunan Kawasan Ekonomi Nganjuk (KEN) ke Pasar Wage Baru,” ujar Kepala Disperindag Kabupaten Nganjuk Haris Jatmiko kemarin.

Menurut Haris, PKL Jalan A. Yani Nganjuk tidak perlu khawatir pindah ke Pasar Wage baru. Karena Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Nganjuk sudah menyiapkan puluhan tenda kerucut untuk PKL. Bahkan, tenda-tenda berwarna oranye dengan tulisan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Nganjuk sudah berdiri.

Saat ini, Disperindag fokus pada relokasi PKL yang terdampak pembangunan KEN. Mereka telah didata oleh paguyuban PKL, kemudian, data tersebut akan digunakan untuk menyesuaikan ketersediaan tenda. “Saat ini yang sudah masuk pendataan ada 76 PKL,” tandas Haris.

Haris juga mengatakan, selain memfasilitasi tenda untuk PKL, Disperindag juga akan berusaha membuat PKL di Pasar Wage baru ramai pengunjung. Salah satu cara yang disiapkan adalah menciptakan Pasar Wage Baru sebagai Pusat Kuliner Nganjuk. Artinya, PKL di Jalan A. Yani dan Alun-Alun Nganjuk nanti akan direlokasi semua. Sehingga masyarakay penggemar kuliner akan ke Pasar Wage Baru. “Pusat Kuliner Nganjuk ini akan jadi jujugan orang yang ingin kuliner di Nganjuk,” terangnya.

Sementara itu Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menegaskan, keberadaan KEN harus pro-rakyat kecil. Jangan sampai pembangunan KEN justru membuat rakyat kecil menderita. Karena harus pro-rakyat kecil, sejak mulai dibangun KEN harus bisa memberi manfaat. “Saya minta pekerja dalam pembangunan KEN adalah warga Nganjuk,” tandasnya.

Sekedar informasi, anggaran proyek KEN dalam APBD nama kegiatannya adalah Rencana Pembangunan/Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan atau Jembatan, Pasar, Sarana/Prasarana Pendukung Pariwisata Pedestrian Koridor Jalan A. Yani itu sebesar Rp 28 miliar. Namun karena refocussing anggaran tersebut berkurang menjadi Rp 23,5 miliar.

Karena pembangunan menggunakan tahun anggaran 2021 maka pembangunan KEN di Jalan A.Yani Nganjuk harus selesai sebelum tahun 2022. Mulai dari monumen Jayastamba yang bisa memutar dengan lighting, pedestrian, Slumbung Food Festival (SFF) hingga 20 pilar untuk lighting di Alun-Alun Nganjuk harus selesai sebelum 31 Desember 2021.(ris)

Tags: