Terminal Bayangan Bikin Macet Surabaya

Jalan Kalirungkut dijadikan tempat mangkal angkutan umum sehingga menyebabkan kemacetan. geh (1)Dishub Surabaya, Bhirawa
Permasalahan kemacetan di Kota Surabaya masih menjadi momok yang belum terpecahkan. Belum lagi, keberadaan angkutan umum yang ngetem sembarangan hingga memakan ruas jalan. Di Surabaya sendiri masih banyak tempat yang dijadikan para sopir angkutan umum sebagai terminal bayangan tanpa menghiraukan kepadatan arus lalu lintas.
Terminal bayangan adalah spot atau titik yang dijadikan pengemudi angkot sebagai titik mencari penumpang. Padahal, titik tersebut bukan terminal dan dilokasi tersebut sudah terpampang larangan parkir. Beberapa titik terminal bayangan yang kini masih beroperasi, antara lain, di kawasan Rungkut industri, kawasan depan SMAN 15 Menanggal, dan perempatan Ngagel. Di titik-titik itu kerap menjadi sumber kemacetan Kota Surabaya.
Kabid Angkutan Umum Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru mengatakan bahwa terminal-terminal bayangan ini menjadi perhatian khusus. Setiap hari, petugas dishub selalu melakukan razia agar angkutan umum tidak ngetem di terminal bayangan.
“Setiap hari, kami selalu keliling. Kalau ada angkutan yang ngetem, kami langsung menegur mereka agar tidak berhenti di sembarang tempat,” tuturnya saat ditemui Bhirawa di ruang kerjanya, Jumat (6/2).
Bahkan, tak jarang angkutan umum ditilang, jika sang sopir tidak bisa diperingatkan dengan cara yang halus. Menurut Tundjung, tidak semua angkutan umum di terminal bayangan ngetem. Kebanyakan angkutan di sana adalah lin yang dicarter. Mereka disewa untuk mengakut para pegawai pabrik (buruh) yang rumahnya satu daerah. Kalau model carter seperti itu, dia mengaku bahwa dirinya tidak bisa menertibkannya.
Lebih lanjut, Tundjung menyebutkan bahwa Pemkot Surabaya melalui dishub tengah berupaya untuk membenahi tata angkutan umum. Satu di antaranya dengan cara rerouting.
Konsep rerouting ini adalah sistem tata angkutan yang lengkap dengan trayek yang mendukung jalannya angkutan masal cepat (AMC).”Nanti kalau rerouting itu sudah jadi, tidak akan ada lagi angkot yang ngetem. Angkot hanya akan berhenti di halte-halte yang disediakan. Itu pun hanya beberapa menit saja,” tuturnya.
Sebab, menurut dia, para angkutan umum ngetem dengan alasan mengejar target penumpang yang harus dicapai setiap harinya. Nah, dengan sistem yang baru nanti, para sopir angkutan umum akan dibeli oleh pemkot dan pengemudi akan dibayar perbulan. Sehingga, berapa pun penumpang tidak mempengaruhi besaran gaji yang diterima.
“Sekarang sedang kami tata. Tahapnya masih sosialisasi agar penguasaha angkot yang perorangan mau beralih ke badan hukum. Sistem baru ini akan mulai dilaksanakan pada 2016,” terang Tundjung. (geh)

Keterangan Foto : Jalan-Kalirungkut-dijadikan-tempat-mangkal-angkutan-umum-sehingga-menyebabkan-kemacetan. [geh/bhirawa]

Tags: