Tersedia 60 Lowongan bagi Difabel

Wali Kota Mojokerto Mojokerto Mas'ud Yunus bersama Wakilnya Suyitno melihat stand diajang job fair, Rabu (1/6) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Wali Kota Mojokerto Mojokerto Mas’ud Yunus bersama Wakilnya Suyitno melihat stand diajang job fair, Rabu (1/6) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

(Juga Sediakan 2.601 Job Pelamar Umum)
Kota Mojokerto, Bhirawa
Bursa kerja berlabel job fair kembali digelar Disnakertrans Kota Mojokerto. Dalam event yang dihelat selama dua hari itu, peserta job fair juga penyedia lowongan kerja menyediakan 60 lapangan kerja bagi kaum difabel. Selain itu, 2.601 lowongan pekerjaan juga tersedia bagi pelamar dari jalur umum.
”Bagi kaum difabel kita beri atensi khusus, disiapkan ada 60 lapangan kerja bagi mereka,” ujar Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus disela-sela meninjau stand job fair di GOR dan Seni Kota Mojokerto, Rabu (1/6) kemarin.
Lowongan bagi Difabel, menurut wali kota tersedia untuk posisi desainer dan quality control perushaan sepatu. Selain itu perusahaan hyper market juga menyediakan jabatan programer bagi difabel. ”Kaum difabel harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan. Dan Pemkot membantu memberikan fasilitas bagi mereka,” tambah wali kota.
Wali kota yang didampingi Wawali Suyitno, Sekda Mas Agoes Nirbito Moenasi Wasono, Kepala Disnakertrans Kota Mojokerto Harianto dan unsur Forpimda serta sejumlah kepala SKPD meninjau sejumlah stan di helatan ini. Wali kota juga menyempatkan berdialog dengan perusahaan peserta dan beberapa pencari kerja. ”Job Fair ini juga merupakan salah satu upaya penurunan angka pengangguran terbuka. Semoga penurunannya bisa signifikan,” kata Mas’ud Yunus.
Selain terbukanya lapangan pekerjaan baru melalui job fair atau bursa kerja, lanjut Mas’ud Yunus, kian bertumbuhnya wirausaha baru dan ekonomi kreatif memberi kontribusi positif di dunia kerja di Kota Mojokerto. ”Tahun ini kita berharap penyerapan tenaga kerja akan lebih besar lagi dibanding tahun sebelumnya,” harapnya.
Melalui job fair, lanjut Mas’ud Yunus, Pemkot Mojokerto berharap tak saja pada pengurangan angka pengangguran terbuka tapi juga angka kemiskinan. Ia pun meminta masyarakat, utamanya para pencari kerja untuk memanfaatkan akses besar yang memberikan informasi peluang kerja secara baik.
Terhadap perusahaan peserta job fair yang digelar dalam rangka hari jadi Kota Mojokerto ke-98 ini, wali kota memberikan apresiasi.
Namun ia kembali menekankan agar kelompok penyandang difabilitas bisa diakomodir. Paling tidak 1% pencari kerja yang berkebutuhan khusus bisa diakomodir di masing-masing peserta.
Junaedi Malik, Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto memberikan apresiasi positif langkah Pemkot menggelar job fair. Namun demikian politisi PKB ini mengingatkan supaya Pemkot memiliki data tenaga kerja dan lowongan kerja yang tersedia. ”Supaya kegiatan job fair benar-benar efektif untuk menjawab kebutuhan lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja di Kota Mojokerto,” tegasnya. [kar]

Rate this article!
Tags: