Tingkatkan Kualitas, HIN Perkuat MICE di Grand Inna Tunjungan Surabaya

President Director PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Iswandi Said saat meresmikan ruang meeting, restoran dan kolam renang baru di Hotel Grand Inna Tunjungan Surabaya, Minggu (9/2). [Achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Pertumbuhan dan persaingan hotel di Surabaya yang semakin ketat ini semakin membuat semangat PT Hotel Indonesia Natour (Persero) ini berbenah dengan merenovasi kamar maupun ruangan meeting di Hotel Grand Inna Tunjungan Surabaya.
Bahkan HIN akan membangun tiga ballroom salahsatunya dengan kapasitas diatas 1.000 orang dengan lokasi dibelakang area Hotel Grand Inna Tunjungan Surabaya.
President Director Inna Hotels and Resort, Iswandi Said mengungkapkan ada empat ruang meeting yang ada di Hotel Grand Inna Tunjungan Surabaya yang direnovasi total menjadi lebih baru disesuaikan dengan gaya modern. Langkah ini dilakukan mengingat makin ketatnya persaingan pasar hotel, sekaligus memanfaatkan potensi.
“Investasi renovasi ruang meeting yang sudah ada di Hotel Grand Inna Tunjungan Surabaya kisaran Rp 470 juta. Langkah bisnis ini upaya kami meningkatkan kualitas Grand Inna Tunjungan yang lokasinya tepat berada di pusat kota Surabaya dengan potensi MICE (Meeting, Intensive, Convention and Exhibition-red) yang sangat besar,” terangnya usai meresmikan ruang meeting, restauran dan kolam renang Grand Inna Tunjungan Surabaya, Minggu (9/2)
Iswandi Said menambahkan kebutuhan ruang meeting room atau ruang pertemuan di Kota Surabaya sangat tinggi, untuk itu Grand Inna Tunjungan yang memiliki empat ruang meeting dengan beberapa kapasitas yang baru saja direnovasi namun kapasitasnya masih kecil.
“Dengan adanya akses jalan baru dibelakang hotel inilah yang kami manfaatkan untuk pengembangan ballroom. Rencananya untuk grounbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan ballroom yang lebih dikenal dengan Inna Simpang akan dilakukan Selasa (11/2) dengan proses pengerjaan ditarget selama 11 bulan dan Januari 2021 sudah bisa diresmikan dan digunakan,” jelasnya.
Untuk itu Iswandi optimis di tahun kedepan, pertumbuhan kinerja hotel dibawah Inna Group mampu tumbuh positif di tengah persaingan yang ketat. Persaingan saat ini masih berjalan dengan sehat dan pihaknya juga mendapat banyak dukungan dari induk Kementerian BUMN dengan melakukan sinergi pengelolaan hotel-hotel milik BUMN lainnya.
“Kalau Inna Group kami ada 14 hotel yang terbaru hotel bintang lima di Labuhan Bajo yang kemarin baru diresmikan Presiden Jokowi. Kami juga kelola hotel-hotel lainnya, terdekat ada hotel milik BUMN di Kota Malang yang pengelolaannya akan diserahkan ke kami,” ujar Iswandi.
Saat ini, Inna Group mengelola hotel di berbagai daerah yang pasar yang berbeda. Yaitu hotel di kawasan bisnis, yang berada di kota-kota besar dan hotel di kawasan wisata atau leasure. Okupansi atau tingkat keterisian kamar rata-rata di tahun 2019 mencapai 72 persen.
“Namun untuk di kawasan wisata atau leasure okupansi hotel kami sudah ada yang mencapai 90 persen. Targetnya tahun 2020 ini, rata-rata okupansi naik di 75 persen,” pungkas Iswandi. [riq]

Tags: